Ya, Marquez sendiri tidak jarang menunjukkan raut frustrasinya karena dibuat pusing dengan kuda besinya sendiri yang sulit dikendalikan.
Hal tersebut sempat diungkapkan oleh pembalap asal Spanyol itu ketika merampungkan tes pramusim yang dilangsungkan di Sirkuit Sepang, Malaysia bulan Februari kemarin.
"Kami memiliki cukup daya mesin tapi kami tidak bisa melesat di lintasan karena kurangnya traksi," kata Marquez menjelaskan.
"Itulah mengapa kami kehilangan top speed dan tidak bisa melakukan manuver menyusul lawan ketika melaju di trek lurus," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Bos Honda Legawa kok untuk Bukakan Pintu Keluar Marc Marquez, tapi...
Terkait situasi Honda dan Marquez, Stefan Bradl selaku test rider alias pembalap penguji yang bertugas mengembangkan RC213V turut buka suara.
Rider asal Jerman itu menilai bahwa Marquez berangsur-angsur mampu menunjukkan penampilan yang lebih baik walau masih ada kendala yang harus dipecahkan.
Dengan fisik yang semakin prima membuat pembalap berusia 30 tahun itu semakin nyaman ketika menggeber RC213V di lintasan balap.
"Marc Marquez hampir tampil lebih baik lagi sebagai seorang pembalap karena lengan kanannya telah bekerja seperti biasanya dan fisiknya juga semakin prima," ucap Bradl.
"Dia lebih merasa aman dan bebas ketika sedang berada di atas motor, selain itu dia juga sempat dua kali berada di baris depan pada musim 2023 ini," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |