"Apalagi kalau memang rankingnya sudah di atas. Lebih baik pertandingan jalan, tetapi sekali pertandingan mereka bisa mendapat hasil yang maksimal. Daripada ikut pertandingan 1-3 turnamen, tetapi hasilnya tidak ada yang bagus buat apa," ucap Taufik.
"Lebih baik mereka latihan saja karena mereka mengejar poin, terkadang mengejar uang, hadiah, apa ini semua, tetapi hasilnya nol. Saya harap pilah-pilih demi kebaikan mereka dan bulu tangkis Indonesia."
Taufik juga menyoroti pebulu tangkis Indonesia yang masih kurang dalam hal gizi.
"Maksudnya, kalau di situ (pelatnas) benar-benar ada sport science, kita harus cek juga karena selera makan berbeda-beda. Mereka seharusnya ada dokter gizi dan dokter gizi harus tahu mereka makan pagi, siang, sore, malam yang sehat seperti apa," tutur Taufik.
"Balik lagi, kalau sport science-nya sudah bisa mendukung atlet, balik lagi komitmen atletnya bagaimana. Jangan sudah di kasih makanan bergizi di luar makan yang lain lagi."
"Jadi memang kolaborasi pemain dan tim. Kalau bisa dilihat, sekarang mungkin lebih baik daripada dulu. Tetapi, kalau dibilang sempurna, ya tidak," aku Taufik.
"Kita belum memenuhi standar makanan atlet. Saya tidak tahu antara atletnya yang tidak tahu harus makan apa saja atau memang kurang informasi dari dokter gizinya."
"Memang itu sangat penting untuk saat ini, ya. Kalau makan sembarangan bisa mengganggu daya tahan tubuh," ujar Taufik.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar