Selain itu, sebanyak 16 pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kudus dan 29 mantan pesepak bola juga diikutsertakan.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi jika ada sekolah yang akan berlaga pada MilkLife Soccer Challenge tetapi tidak memiliki guru olahraga.
Pada kesempatan ini, Coach Timo Scheunemann yang merupakan pelatih berlisensi UEFA A berbagi pengalaman dan materi.
Beberapa materi di antaranya seputar penguasaan bola atau ball mastery, dribbling, passing, taktik menyerang dan bertahan, hingga program latihan sesuai standar Sekolah Sepak Bola (SSB).
"Melalui MilkLife Coaching Clinic, kami berharap agar para guru dapat memahami dan mempraktekkan apa yang sudah dipelajari selama sepekan, kepada anak didiknya," ujar Coach Timo.
"Sehingga para siswi yang tergabung dalam tim nantinya sudah memiliki teknik dasar dalam bermain sepak bola."
"Selain penguasaan teknik, yang terpenting adalah anak-anak merasa fun ketika menjalani latihan maupun bertanding. Sehingga nantinya mereka akan mencintai sepak bola dan akan menekuninya."
Salah satu materi teknik dasar yang wajib dikuasai ialah ball mastery. Pada materi ini, Coach Timo membagi dalam dua tingkatan yakni variasi mudah dan sulit.
Tahapan latihan dimulai dari penguasaan bola secara perlahan, peningkatan kecepatan, hingga tanpa melihat yang menuntut fokus individu sebagai starting point dan dribbling dengan berbagai sisi kaki kiri dan kanan.
"Sedangkan untuk teknik dribbling dan passing saya membagi dalam tiga aspek, yaitu teknik, taktik, dan fisik," terang Timo.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | DJARUM FOUNDATION |
Komentar