Lagi dan lagi mereka dijegal oleh wakil unggulan Korea Selatan, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung.
Kekalahan 14-21, 13-21 itu menjadi kekalahan yang keenam kalinya sepanjang mereka saling berhadapan.
Dengan kata lain, sampai saat ini Rinov/Pitha masih belum pernah sekalipun mampu mengalahkan Seo/Chae dari enam kali kesempatan bertemu.
Hasil paling 'mending' mungkin dibukukan oleh Dejan/Gloria.
Walau mereka pun tumbang pada babak 16 besar, tetapi Dejan/Gloria masih memiliki catatan lebih baik karena menjadi satu-satunya pasangan ganda campuran Indonesia yang menelan kekalahan lewat drama rubber game.
Dejan/Gloria kalah di tangan pasangan unggulan dua asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, dengan skor 16-21, 23-21, 12-21.
Kendati demikian, hal tersebut tidak dapat menutupi fakta bahwa nomor ganda campuran Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Pasalnya, kekalahan prematur secara berjamaah ini sudah dialami nomor yang dulu sangat menjadi andalan Indonesia dalam beberapa turnamen terakhir.
Bagi pasangan pelatnas, Rehan/Lisa dan Rinov/Pitha, mereka mengalami kemunduran yang cukup masif.
Terutama Rehan/Lisa yang sejak memenangi medali emas SEA Games 203 justru melempem.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com, Berbagai sumber |
Komentar