Dari lima turnamen terakhir yang mereka ikuti, semuanya selalu berakhir lebih cepat dengan kekalahan early exit di babak-babak awal.
"Kami sadar performa kami menurun sejak SEA Games 2023 kemarin. Ini menjadi motivasi kami untuk terus mencoba kembali ke performa terbaik," kata Lisa.
Sementara Rinov/Pitha, setelah mencapai perempat final dalam tiga turnamen di Kejuaraan Asia 2023, Malaysia Masters 2023 dan Indonesia Open 2023, mereka kembali menelan kekalahan prematur.
Pada Taipei Open 2023 dan terakhir Japan Open 2023 kali ini.
Satu pasangan lagi yang mungkin dapat menambah alarm ganda campuran Tanah Air adalah progres Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela.
Dari 12 kali turnamen sepanjang tahun 2023, Zacha/Bela membukukan hasil sangat mengecewakan. Mereka tersisih di babak 32 besar dalam 10 turnamen.
Satu kali tersingkir di babak 16 besar, dan satu kali kalah di babak perempat final. Hasil terbaik di babak perempat final itu terjadi di Thailand Open 2023.
Akibat performa spesialis langganan 'babak pertama' itu, Zacha/Bela sampai harus diistirahatkan oleh tim pelatih ganda campuran PBSI.
"Zacha/Bela di beberapa turnamen hasilnya tidak bagus," kata Amon pada Mei 2023 lalu.
Di sisi lain, dari kursi kepelatihan, sektor ganda campuran Indonesia kian menurun sejak ditinggal dua sosok pelatih kawakan seperti Nova Widianto dan Flandy Limpele.
Nova kini melatih di pelatnas Malaysia (BAM) dan telah menghasilkan prestasi berupa mengantarkan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei menjuarai Orleans Masters dan Taipei Open 2023.
Sedangkan Flandy kini bernaung di pelatnas Hong Kong. Walau belum ada gelar dari anak didiknya, salah satu pasangan ganda campuran andalan Hong Kong, Tang ChunMan/Tse Ying Suet sudah menunjukkan perkembangan dengan salah satunya menjadi semifinalis Indonesia Open 2023.
Bahkan pada Japan Open 2023, Tang/Tse ini pulalah yang memupuskan harapan Rehan/Lisa ketika saling berjumpa pada babak 32 besar.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com, Berbagai sumber |
Komentar