Ada alasan kenapa pemulihan fisik akan sangat penting ketika Jonatan menghadapi Momota pada pertandingan nanti.
Mengadu fisik menjadi salah satu jalan Jonatan untuk meredam Momota seiring perjuangan calon lawannya itu untuk bangkit dari keterpurukan.
Seperti diketahui, Momota pernah mendominasi persaingan di tunggal putra.
Momota menjadi raja bulu tangkis sejak mengambil alih peringkat 1 dunia BWF pada September 2018 sampai akhirnya dilengserkan Axelsen pada November 2021.
Tahun 2019 menjadi periode di mana Momota begitu dominan hingga mampu merengkuh 11 gelar dalam setahun, rekor dunia.
Baca Juga: Japan Open 2023 - Hikmah di Balik Petaka 0-13, Jonatan Mulai Tahu Cara Atasi Raja Bulu Tangkis
Hanya saja, sejak kecelakaan maut yang dialaminya setelah menjuarai Malaysia Masters 2020, Momota belum mampu mengembalikan level performanya.
Di samping satu gelar saat Indonesia Masters 2021 serta dua kali final saat Denmark Open 2021 dan Malaysia Open 2022, Momota sering merana karena kalah di babak-babak awal.
"Saya pikir efek terbesar (kecelakaan) terhadap permainan saya mungkin adalah saya menjadi takut karena tidak bisa menang," kata Momota, dikutip dari Badspi.jp.
Kendati demikian, Momota terlihat lebih optimistis daripada sebelumnya. Juara dunia dua kali itu sempat tidak merasakan kebahagiaan dari bulu tangkis.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badspi.jp, PBSI |
Komentar