"Marquez tidak mendapat manfaat dengan bekerja bersama seseorang seperti Alberto Puig," kata Suppo menegaskan.
Langkah yang diambil Puig dalam mengatasi krisis ini dinilai berbelit-belit dan jauh dari kebiasaan pabrikan Jepang.
Tim seperti Honda dan Yamaha biasanya memiliki jalan lebih simpel mengatasi situasi sulit seperti ketika Shuhei Nakamoto masih menjadi bos Honda.
"Pabrikan Jepang selalu lebih sederhana daripada pabrikan Eropa," kata Suppo menjelaskan.
"Saya ingat Nakamoto sangat menentang aerodinamika, mereka seperti berada dalam spiral negatif."
"Saya ingat Ducati setelah Valentino Rossi."
"Jika Gigi Dall’Igna dan Andrea Dovizioso belum datang, mereka percaya pada proyek dan dengan kerja keras mereka keluar dari kesulitan yang ada," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar