Cerita ini mengingatkan bahwa persaingan olahraga bisa menjadi jembatan untuk menciptakan hubungan persahabatan yang saling mendukung satu sama lain.
Pada kesempatan ini, para mantan pebulu tangkis tersebut juga bermain sejenak bersama Jessia Selah Djimin, putri Greysia.
Mereka sempat menanyakan pada Greysia, apakah Jessia juga akan diarahkan jadi pemain bulutangkis nantinya.
Dalam obrolan bersama Bao, Greysia bertanya, apakah mantan pemain ranking satu dunia tersebut rindu untuk turun lagi ke lapangan bulu tangkis.
"Ya, kadang kalau saya nonton pertandingan bulu tangkis, rasanya kangen juga mau jadi pemain lagi. Tetapi, sudah, sudah, saya sudah pensiun, ha-ha-ha," ucap Bao bergurau yang kini mengajar bulu tangkis di Hunan University.
Capaian Greysia pada Olimpiade ternyata memberi kesan tersendiri pada para mantan pebulu tangkis China ini.
Li Yin Hui mengatakan ia tak menyesali kekalahannya dan Du Yue karena Greysia/Apriyani disebutnya memang tampil begitu luar biasa.
"Ketika Greysia akhirnya meraih juara Olimpiade, saya menyadari bahwa kami satu-satunya pasangan yang berhasil mencuri satu game darinya. Oh dan satu lagi, yaitu pasangan Jepang," kata Li Yin Hui.
"Jadi, tidak ada penyesalan, penampilan mereka juga sangat baik dan pada saat mereka juara, saat itu merasa ikut terharu karena bagaimanapun dia sudah bertahan dalam waktu yang begitu lama."
"Seperti salah satu isi buku yang saya tulis, Greysia tidak akan mendapat juara Olimpiade jika dia tidak bertahan sampai akhir," kata Li, yang menyisipkan cerita Greysia di buku yang ia tulis.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GP Media |
Komentar