Li Yin Hui juga mengatakan, meskipun jadi lawan di lapangan, Greysia juga seperti menjadi kakak yang banyak memberikan pelajaran berharga bagi para juniornya.
"Kami menanggap Greysia sebagai seorang senior, seperti seorang kakak. Sebenarnya saat itu, walaupun di pertandingan dan kami saling adu, tetapi kami belajar begitu banyak hal, jadi sangat berterima kasih kepada Greysia," tutur Li.
"Saat bertanding melawan Greysia, persaingan yang tidak kelihatan itu sebenarnya mengajarkan banyak hal, dan dia adalah orang yang sangat baik, baik kepada kami, juga sering bercanda dengan kami."
Bagi Tang, kemenangan yang dicapai Greysia dan Apriyani memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar mendapat medali, tetapi buah dari perjuangan dan pengorbanan yang tidak mudah.
"Greysia berjuang bertahun-tahun lalu bisa mengikuti Olimpiade, kemudian sampai akhirnya bisa berdiri di podium tertinggi," ujar Tang.
"Mungkin di Indonesia merupakan sebuah tradisi mendapatkan emas Olimpiade di bulu tangkis, tetapi untuk ganda putri Indonesia, itu adalah pertama kali dalam sejarah," ucap Tang.
Berbeda dengan waktu masih menjadi atlet, pertemuan kembali dengan Greysia kali ini dalam suasana yang jauh lebih santai, membawa Tang melihat sisi lain dari kehidupan mantan rivalnya tersebut.
"Sekarang bertemu Greysia lagi melihat dia dalam keadaan yang sangat baik. Mungkin menjadi seorang atlet memang lumayan berat," kata Tang.
"Saya berharap Greysia dalam perjalanan hidup dan masa depannya menjadi seorang istri dan ibu yang baik, termasuk dalam menjalani tugasnya di BWF (Badminton World Federation) sebagai ketua komisi atlet."
Kisah ini menggambarkan bahwa di balik laga-laga sengit, olahraga bisa menciptakan hubungan yang lebih dalam dan bermakna dari dua negara yang saling berkompetisi.
"Persaingan di lapangan dulu selalu berisi semangat juang dan rivalitas, kami selalu berkompetisi jadi yang terbaik. Tetapi sekarang, kami melihat kesempatan untuk bekerjasama dalam mendukung olahraga yang kami cintai, dan saling berbagi inspirasi," tutur Greysia.
"Sangat menyenangkan sekali bertemu lagi dengan mereka, walaupun saya sudah setahun tidak main bulutangkis, rasanya seperti nostalgia, tetapi yang ini tentu lebih fun!" kata Greysia.
Rivalitas itu kini menjadi pondasi kuat dalam upaya bersama-sama saling menginspirasi dan membawa perubahan.
Baca Juga: Persaingan Ganda Putra Indonesia Rebut Poin Olimpiade Adil, Siapa Menurun Dia yang Tersingkir
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GP Media |
Komentar