“Mungkin harus lebih sabar, ya, karena Lee Zii Jia cukup tinggi dan jangkauannya panjang," ucap Jonatan melanjutkan.
"Jadi lebih bermain sabar, terus juga sebisa mungkin jangan gampang kasih dia menyerang karena serangannya juga lumayan bagus,“ kata Jonatan.
Jonatan justru merasa tertantang dengan hasil undian Kejuaraan Dunia karena langsung bertemu dengan lawan yang susah.
"(Drawing) sudah seru, maksudnya yang sekarang tunggal putra mau yang unggulan atau tidak unggulan, mereka sudah pernah berada di top 10 juga," tutur Jonatan.
"Pasti kualitasnya bagus, ya. Siapa pun itu lawannya memang semua berat,” ujarnya.
"(Soal peta persaingan tahun ini) Kayaknya sama, sih, tidak jauh beda. Cuma memang tahun lalu Lee Zii Jia unggulan, misalnya."
"Memang seperti lagi berputar saja, tahun lalu ada yang di atas, tahun ini mungkin lagi turun. Jadi mungkin di situ saja sih. Kalau dari kualitas pemainnya sama saja,” imbuhnya.
Pertandingan melawan Lee pada babak pertama akan menentukan kans Jonatan untuk merebut medali pertamanya dari Kejuaraan Dunia.
Di dua kesempatan terakhir Jonatan selalu kurang satu langkah karena mencapai babak perempat final pada Kejuaraan Dunia 2019 dan 2022.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Antara.com |