"Qatar memiliki pemain naturalisasi. Mereka sudah tiga tahun ini memperkuat Qatar. Begitu pula saat Asian Games 2018, Qatar sudah menggunakan pemain impor," aku Slamet.
"Dengan melihat pemain naturalisasi yang memiliki postur tinggi, Insa Allah kami bisa bersaing karena pemain muda kami memiliki tinggi badan 190 cm."
"Untuk putri memang berat karena mencari pemain putri yang berpostur tinggi agak susah. Kalau putra banyak sehingga tim putri lebih mengandalkan taktik strategi," ujar Slamet.
Selain Asian Games, tim putra juga tengah berburu tiket Olimpiade Paris 2024.
"Putra tinggal final (kualifikasi Olimpiade) ada Continental Cup, tetapi waktunya belum tahu. Mungkin nanti awal tahun depan," kata Slamet.
Baca Juga: Proliga Belum Akan Kembali ke Jakarta, tetapi Tahun Depan Jumlah Peserta Bertambah
Meski sudah membidik Olimpiade, Slamet mengatakan bahwa voli pantai belum masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) meskipun voli indoor sudah masuk.
"Yang pak Menpora tadi sampaikan, penilaiannya di sports industry. Voli pantai belum masuk dbon, padahal voli pantai itu sudah masuk sports industry."
"Kalau kami menyelenggarakan pakai sports industry sport tourism, kami bisa masuk dbon kalau lolos olimpiade katanya begitu," ucap Slamet.
Saat ini, tim voli pantai putra dan putri berlatih terpisah. Tim putra di Sidoarjo, Jawa Timur, sementara tim putri di Solo.
"Latihan dipisah karena lapangan di Solo cuma satu, sedangkan putra memerlukan panas matahari dan pasir yang bagus kualitasnya sehingga mereka pindah ke Sidoarjo," kata Slamet.
"Kami belum tahu sampai kapan akan dilakukan latihan secara terpisah. Regenerasi saat ini sudah baik. Ade Candra sudah tidak memperkuat timnas lagi karena ingin fokus ke keluarga," tutur Slamet.
"Dia juga merasa sudah cukup lama (di timnas). Ya kami sebagai pembina kalau sudah begitu kami persilakan saja karena dia sudah cukup berjasa. Kami sebagai pembina mengucapkan terimakasih kepada Ade Candra, dia sudah cukup lama memperkuat timnas sejak 2009."
Baca Juga: Disiapkan sebagai Pengganti Rivan Nurmulki, Naluri Aqil Angga dan Boy Arnez Masih Jadi Open Spike
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar