Beirer membandingkan dengan timnya sendiri yang malah belum mencicipi kemenangan sama sekali pada musim ini.
Ia juga berkaca dari bagaimana KTM butuh waktu lama sejak masuk ke MotoGP pada 2017 hingga meraih kemenangan lomba pertama pada 2020.
Pabrikan konsesi otomatis kehilangan haknya setelah mencetak kemenangan lomba atau jika telah melewati akumulasi poin konsesi yang didapat dengan finis tiga besar.
Oleh karena itu, Beirer merasa tidak seharusnya hak konsesi diberikan secara istimewa bagi pabrikan Jepang hanya karena dua tim tersebut sedang terseok-seok.
"Kesuksesan mereka (Honda dan Yamha) juga belum lama terjadi," kata Beirer membandingkan.
"Honda sudah memenangi satu balapan musim ini, sedangkan kami belum. Apakah motor mereka sejelek itu? Mereka memenangkan seri Americas tahun ini."
"Kemudian Yamaha pun meraih dua podium, lalu memenangi gelar juara dunia (2021) dengan Quartararo," tukasnya lagi.
Dorna Sport harus mendapatkan persetujuan dari semua pabrikan di MSMA (Asosiasi Pabrikan Balap Motor) untuk bisa mengubah peraturan konsesi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Autosport |
Komentar