BOLASPORT.COM - Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, menegaskan bahwa pihaknya menentang rencana memberikan hak konsesi kepada Honda dan Yamaha di MotoGP.
Gagasan Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP memberikan hak konsesi kepada Honda dan Yamaha pada MotoGP menuai polemik.
Ducati dan Aprilia menunjukkan keengganan sedangkan KTM paling keras menentang adanya rencana ini.
Pabrikan asal Mattighofen, Austria, beranggapan bahwa Dorna terlalu mengistimewakan Honda dan Yamaha.
Di samping punya sejarah prestasi yang panjang di MotoGP, Honda dan Yamaha bagaimanapun juga menguasai pasar motor dunia.
Namun, penurunan performa yang masih dari Honda dan Yamaha sukses memunculkan rumor bahwa mereka mempertimbangkan untuk mundur dari MotoGP.
Adapun soal aturan konsesi, pabrikan dengan status ini pada dasarnya mendapatkan keuntungan lebih besar dalam pengujian motor.
Mesin motor pabrikan konsesi juga tidak dibekukan saat kejuaraan berlangsung sehingga leluasa dalam melakukan pemutakhiran.
Yamaha dan Honda sendiri merupakan dua pabrikan yang tidak pernah merasakan status konsesi karena peraturan ini digagas ketika mereka sedang mendominasi.
Baca Juga: Honda atau Ducati, Johann Zarco Dilema usai Disodori Tawaran Kontrak Baru yang Bisa Menjebak
Direktur Olahraga Dorna, Carlos Ezpeleta, pun mengungkit sejarah ini ketika menyodorkan ide perubahan kriteria konsesi pada Juni lalu.
"Honda dan Yamaha sangat kooperatif dengan peraturan konsesi pada masa lalu," sambung putra CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, kepada Radio Catalunya.
"Itu vital bagi Ducati untuk bisa bersaing, juga untuk Suzuki menjadi begitu cepat, serta untuk KTM dan Aprilia masuk ke kejuaraan ini lalu menjadi kompetitif juga."
Pabrikan baru mendapatkan hak konsesi jika gagal finis tiga besar sama sekali dalam semusim.
Yamaha dan Honda tidak bisa mendapatkannya pada MotoGP 2024. Sebab, salah satu pembalap motor mereka telah melakukannya.
Balapan seri ketiga GP Americas dimenangi Alex Rins yang memperkuat LCR Honda. Dalam lomba yang sama Yamaha punya wakil di rostrum melalui Fabio Quartararo yang finis ketiga.
Pertimbangan itulah yang membuat Pit Beier selaku bos KTM menentang keinginan Dorna yang ingin memberikan konsesi pada Honda dan Yamaha.
"Saya punya pendapat yang sangat jelas dan tegas tentang konsesi, dan kami tidak akan mengubahnya," kata Beirer dikutip BolaSport.com dari Autosport.
"Aturannya kan sudah jelas ya, jika Anda adalah pabrikan pendatang baru (di MotoGP), maka Anda mendapatkan konsesi."
"Tetapi Honda dan Yamaha, ya Tuhan, mereka bukanlah pendatang baru," kata Beirer kesal.
Beirer membandingkan dengan timnya sendiri yang malah belum mencicipi kemenangan sama sekali pada musim ini.
Ia juga berkaca dari bagaimana KTM butuh waktu lama sejak masuk ke MotoGP pada 2017 hingga meraih kemenangan lomba pertama pada 2020.
Pabrikan konsesi otomatis kehilangan haknya setelah mencetak kemenangan lomba atau jika telah melewati akumulasi poin konsesi yang didapat dengan finis tiga besar.
Oleh karena itu, Beirer merasa tidak seharusnya hak konsesi diberikan secara istimewa bagi pabrikan Jepang hanya karena dua tim tersebut sedang terseok-seok.
"Kesuksesan mereka (Honda dan Yamha) juga belum lama terjadi," kata Beirer membandingkan.
"Honda sudah memenangi satu balapan musim ini, sedangkan kami belum. Apakah motor mereka sejelek itu? Mereka memenangkan seri Americas tahun ini."
"Kemudian Yamaha pun meraih dua podium, lalu memenangi gelar juara dunia (2021) dengan Quartararo," tukasnya lagi.
Dorna Sport harus mendapatkan persetujuan dari semua pabrikan di MSMA (Asosiasi Pabrikan Balap Motor) untuk bisa mengubah peraturan konsesi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Autosport |
Komentar