Seperti yang telah dijelaskan Cecchinello, Zarco pernah memperkuat LCR sebagai rider pengganti bagi Takaaki Nakagami untuk tiga balapan terakhir musim 2019.
Zarco menunjukkan potensi setelah mampu menembus posisi 10 besar dalam kualifikasi hanya dalam penampilan keduanya di atas Honda RC213V.
Kalau ditelisik lebih jauh ke belakang, jalan Zarco ke Honda pun sudah terbuka sejak desas-desus yang menempatkannya sebagai calon pengganti Dani Pedrosa yang pensiun pada 2018.
Apes, nasib juara dunia Moto2 dua kali itu lebih dahulu ditentukan dengan kesepakatan yang diteken dengan KTM untuk musim 2019-2020.
Langkah ini menjadi alasan Zarco memutus relasi kerja dengan manajer lamanya, Laurent Fellon, karena di KTM dia bermasalah dan nyaris menjadi pengangguran gegara ditendang sebelum musim pertamanya selesai.
Akan tetapi, pindah ke Honda dulu dengan sekarang jelas berbeda.
Walau kontraknya di LCR (2 tahun di MotoGP) lebih panjang daripada yang bisa ditawarkan Ducati (1 tahun MotoGP dan 1 tahun WSBK), Zarco tetap menghadapi tanda tanya besar.
Krisis yang sedang dialami Honda menjadi penyebabnya.
Alex Marquez yang mengambil langkah terbalik (dari tim satelit Honda ke tim satelit Ducati) pada musim lalu karena frustrasi sampai memberi respons menggelitik.
Baca Juga: Johann Zarco Mantap Tinggalkan Ducati demi LCR Honda, Alex Marquez Haturkan Semangat Sindiran
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar