Sepanjang gim kedua, Axelsen banyak dibuat tak berkutik dan tidak mendapat reli nyaman untuk menyerang.
Memasuki gim ketiga, laga masih sengit nan ketat.
Namun setelah kedudukan 6-6, Axelsen mulai terkunci lama.
Ia bahkan hampir tak beranjak dari angka 6 sampai ditinggal Prannoy yang sudah mengantongi 12 poin.
Sorak sorai penonton di tribun yang sebagian besar jelas menjadi pendukungnya selaku tuan rumah, seakan tidak membantu sama sekali.
Sempat mendekat tapi gagal, Axelsen pun akhirnya benar-benar tidak bisa menemukan jawaban untuk mengatasi permainan Prannoy.
Ia kandas dengan skor akhir 21-13, 15-21, 16-21.
Viktor Axelsen resmi menjadi juara bertahan pertama yang gagal mempertahankan gelarnya, di saat para juara bertahan di empat sektor lainnya masih mampu melanjutkan langkah hingga menembus semifinal.
Yang lebih pahit, ia tak mampu membawa pulang medali apapun di ajang Kejuaraan Dunia yang digelar di negaranya sendiri.
Di sisi lain, ada fakta menarik di balik kekalahan Axelsen.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar