Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Menguji Senyuman Pembunuh Apriyani/Fadia di Depan Juara All England
"Saya sendiri harus realitis ini jadi Kejuaraan Dunia terakhir," kata Hendra.
"(Saat Kejuaraan Dunia digelar lagi pada) tahun 2025 saya sudah berusia 41 tahun. Harusnya yang junior yang gantian maju menggantikan saya."
"Ini merupakan Kejuaraan Dunia yang terakhir bagi saya. Banyak kenangan indah. Ada menang dan kalah. Bersyukur bisa melewati dan bisa selesai," ujar Ahsan.
"Sebenarnya ada target tahun ini bisa bawa medali. Tetapi hari ini kami kalah. Ya harus diterima."
"Dulu saat kecil, cita-cita saya ingin jadi juara dunia. Alhamdulillah bisa tercapai. Tampil di Kejuaraan Dunia itu akan jadi kenangan indah bagi saya."
Ahsan dan Hendra pun memberikan motivasi kepada para pemain muda agar pantan menyerah dan terus bekerja keras.
Pasalnya hampir dipastikan dalam satu tahun atau dua tahun ke depan, ganda putra Indonesia tak bisa lagi mengandalkan Ahsan/Hendra dalam turnamen bergengsi.
Olimpiade Paris 2024 akan menjadi penampilan terakhir Ahsan/Hendra di turnamen besar. The Daddies masih berambisi untuk lolos.
"Untuk pemain-pemain ganda putra Indonesia, memang harus kerja keras lagi. Cuma yang harus diingat, pemain muda itu butuh proses," kata Ahsan.
"Semua pemain ganda putra Indonesia itu pekerja keras. Saya yakin junior saya ini akan bisa bangkit," ujar Ahsan.
Baca Juga: Rekap Kejuaraan Dunia 2023 - Apriyani/Fadia Jadi Wakil Semata Wayang Indonesia pada Semifinal
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar