Namun kenekatan mereka di situasi menegangkan itu berbuah manis, ketika dua kali sambaran Fadia sukses menghasilkan angka.
Apriyani/Fadia menang dengan skor akhir 21-9, 22-20.
"Alhamdulillah bisa menang dan bermain baik untuk lolos ke final. Kami menikmati pertandingan, poin demi poin. Selalu komunikasi dengan Fadia dan Koh Eng Hian dan Kak Rionny Mainaky," ungkap Apriyani dalam siaran pers PBSI.
Sebagaimana terlihat di laga-laga sebelumnya, pada laga hari ini, ganda putri Indonesia peringkat 12 dunia itu masih sering mengumbar senyuman.
Terutama Apriyani. Sejak awal sampai akhir, tidak terlihat sedikitpun raut wajah frustrasi darinya, bahkan sekalipun ketika sedang error atau ditekan lawan.
Rupanya, ini memang disengaja oleh Apriyani. Ia berusaha membawa hawa positif, seperti ketika dia tampil di ajang besar Olimpiade Tokyo 2020, di mana saat itu ia dan Greysia Polii mampu meraih medali emas.
Namun, pemain asal Konawe, Sulawesi Tenggara itu juga tetap menjaga ambisi. Tidak mau terlalu berlebihan mengharapkan setiap hasil laganya.
"Saya turun bertanding dengan membawa aura positif seperti di Olimpiade Tokyo silam dengan mentalitas yang kuat," jelas Apriyani.
"Tak terlalu over dan bisa mengontrol. Kami bisa menguasai dan kami akan saling mengingatkan. Ini yang jadi kunci kemenangan kami hari ini," tandasnya.
Selain daripada itu, kerja sama apik bersama Fadia juga menjadi kunci. Chemistry mereka begitu kuat, rotasi berlangsung mulus tanpa ada salah pengertian.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar