Selain itu perubahan ini terjadi di tengah periode kualifikasi menuju hajatan penting yaitu Olimpiade Paris 2024.
Herry pernah mengalami peristiwa serupa ketika dia keluar dari pelatnas pada 2007, setahun sebelum Olimpiade Beijing 2008, karena masalah dengan Markis Kido.
Hiatus lama sebelum dipanggil kembali oleh PBSI pada 2011, Herry membuktikan bahwa dia masih pelatih bertangan dingin.
Tiga ganda putra nomor satu dunia berhasil dicetaknya yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Kini, mengembalikan taji ganda campuran sepeninggalan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bakal menjadi pekerjaan rumah Herry dan itu tidak mudah.
Tak cukup puasa gelar, tahun ini pasangan-pasangan Indonesia cuma lima kali mampu menembus semifinal turnamen World Tour atau setara.
Itupun, tiga kesempatan di antaranya dicapai wakil non-pelatnas yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dari PB Djarum.
Di samping itu, hanya di sektor ganda campuran, Indonesia tidak mewakili wakil di peringkat 10 besar dunia saat ini.
Prestasi yang turun membuat Rehan/Lisa hanya bertahan di top 10 selama 8 pekan sedangkan Rinov/Pitha selama 5 pekan.
Baca Juga: Herry IP Tegaskan Butuh Waktu bagi Ganda Campuran Indonesia Agar Kembali Ditakuti Dunia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | kompas.id, PBSI |
Komentar