"Ketika saya tiba di Ducati (pada 2013), kemenangan pertama yang kami dapatkan berasal dari dia, di Austria pada 2016. Jadi saya mengingatnya dengan sangat baik."
"Dia tentunya punya hati yang besar dan mencoba untuk memberikan yang terbaik di setiap waktu, ini adalah sesuatu yang harus saya hormati."
"Saya sangat senang dia bisa kembali lagi, tidak bersama tim kami tetapi dengan salah satu tim satelit kami."
"Saya ingin mengucapkan semoga beruntung kepada dia untuk comeback-nya," imbuh pria jenius yang terkenal dengan janggut putihnya itu.
Iannone sendiri dikenal sebagai salah pembalap bintang pada masanya di MotoGP.
Nama Iannone melejit sejak masih tampil di kelas Moto2 karena rivalitas yang dimilikinya bersama Marc Marquez walau selalu kalah dalam perburuan gelar.
Seperti diketahui, Iannone dan Marquez sama-sama "orang gila" di lintasan karena gaya balapan mereka yang agresif.
Bedanya adalah Iannone membawa tingkah "gila" ini ke luar lintasan dengan sejumlah keputusan yang sukses membuat publik garuk-garuk kepala.
Manajer pembalap veteran Carlo Pernat sampai geregetan sendiri karena pembalap naungannya itu membuang kesempatan sukses bersama Ducati yang kini mendominasi.
Baca Juga: Legenda MotoGP Anggap Francesco Bagnaia Belum Seperti Marc Marquez atau Valentino Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | The-race.com |
Komentar