“Pengembangan sepak bola itu terdiri dari tiga hal yang pertama posisinya ada di area development pemain, di mana tadi sudah saya sebutkan, development pemain yang tadi disebutkan dari sisi grassroots level dari start enam sampai start dari dua belas, ini adalah problem yang harus kita benahi sama-sama, ga cuma di putri, tapi juga di putra,” ujar Ratu Tisha kepada awak media termasuk BolaSport.com di Supersoccer Arena, Kudus.
Berbicara soal pembenahan sepak bola putri, Tisha membeberkan langkah-langkah yang tengah dilakukan PSSI.
Terkait langkah pembenahan ini, tentu saja ada beberapa tahapan dengan kerja sama hingga terus memantau perkembangan dari dunia diri.
Baca Juga: Bangkitkan Sepak Bola Wanita, PSSI Bawa FIFA pada Peresmian Suppersoccer Arena
“Ini gimana cara benahinnya? Ini dengan sinergi dengan stakeholder, terutama sekolah terutama dengan diklat-diklat yang ada di area ini. Salah satunya adalah apa yang diusung Djarum Foundation,” ucap Tisha.
Menurut Tisha dengan adanya turnamen usia muda seperti MilkLife Soccer Challenge ini PSSI bisa mendata para pemain.
Sehingga pemain-pemain yang bagus ini nantinya bisa terus dipantau dan dilihat terus perkembangannya.
Setelah para pemain masuk data akan dilihat perkembangannya hingga taktikal permain-pemain ini bakal terus di asah.
Dengan harapan nantinya pemain-pemain bagus dari usia dini ini bisa terus mengembangkan permainannya hingga bisa tampil di kompetisi Liga 1 Putri.
“Kita akan register player dari usia yg muda, itu pertama. Kemudian next stepnya, kantong-kantong kita yang dari pembinaan di setiap asosiasi provinsi, program yang berjalan setiap tahunnya Pertiwi U-13, Pertiwi U-15, Pertiwi U-17, itu harus digalakkan lagi,” kata Ratu Tisha.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar