BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, mengalami kekalahan menyakitkan pada babak pertama China Open 2023.
Kemenangan di depan mata hilang setelah ditikung wakil Malaysia, Anna Ching Yik Cheong/Teoh Mei Xing, dari kedudukan 11-2 pada gim ketiga atau penentuan.
Ana/Tiwi akhirnya harus mengakui keunggulan wakil Negeri Jiran tersebut, dengan skor 21-19, 15-21, 20-22 setelah melalui duel sengit di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Rabu (6/9/2023).
"Ini hal yang seharusnya sudah bisa menjadi pelajaran kemarin saat terjadi pada Kejuaraan Dunia. Tetapi, ini terulang kembali," kata pelatih kepala ganda putri nasional Indonesia, Eng Hian, dalam siaran resmi PBSI.
Pada awal gim pertama, kedua pasangan masih cukup sering melakukan kesalahan sendiri.
Ana/Tiwi dan Cheong/Toh saling berbalas poin hingga membuat Kedudukan berimbang pada skor 7-7.
Namun, Ana/Tiwi harus lebih dulu tertinggal hingga interval gim pertama dengan skor 8-11.
Selepas jeda, Ana/Tiwi masih berupaya mengejar ketertinggalan mereka. Kesalahan sendiri masih menjadi pekerjaan rumah bagi anak didik Eng Hian itu.
Ana/Tiwi masih harus tertinggal tiga poin pada skor 11-14.
Meski begitu, permainan agresif Ana/Tiwi yang terus menekan berhasil membalikkan keadaan menjadi 15-14.
Ana/Tiwi bahkan mulai membuka jarak keunggulan pada skor 17-15.
Namun, ganda putri Malaysia kembali mampu membalikkan keadaan untuk berbalik unggul menjadi 18-17.
Ana/Tiwi sigap merespons untuk menyamakan skor laga usai memenangkan reli panjang.
Baca Juga: Jadwal China Open 2023 - Derbi Merah Putih, 8 Wakil Indonesia Berjibaku ke Perempat Final
Gim pertama akhirnya milik Ana/Tiwi dengan kemenangan tipis lewat skor 21-19.
Memasuki gim kedua, duel kembali berlangsung sengit meskipun Ana/Tiwi selalu tertinggal dari Cheong/Teoh.
Ana/Tiwi akhirnya baru bisa menyamakan kedudukan pada skor 10-10.
Selepas jeda, skor sama kuat masih bertahan pada skor 13-13. Ana/Tiwi mendapatkan momentum usai mampu memimpin dua angka menjadi 15-13.
Namun raihan poin Ana/Tiwi justru terkunci di angka 15. Cheong/Teoh berhasil mencetak delapan angka beruntun untuk mencuri gim kedua dengan kemenangan 21-15.
Laga berlanjut ke gim penentuan, Ana/Tiwi langsung tancap gas dengan mencetak enam angka beruntun.
Ana/Tiwi tak lagi membiarkan lawannya mendapatkan kesempatan usai memimpin sembilan angka pada interval dengan skor 11-2.
Selepas istirahat, Ana/Tiwi melanjutkan momentum keunggulannya hingga skor 16-8.
Namun, situasi gawat kembali dialami Ana/Tiwi saat ganda putri Malaysia mampu memangkas ketertinggalan menjadi dua angka pada 16-18.
Situasi yang tidak diharapkan benar terjadi, kedudukan berhasil disamakan menjadi 18-18 setelah Ana/Tiwi unggul sampai sembilan poin.
Ana/Tiwi bahkan harus tertinggal saat Cheong/Teoh mencetak match point duluan dengan skor 20-19.
Set point sempat terjadi, namun Ana/Tiwi tak cukup tangguh untuk memenangkan laga.
"Ana/Tiwi setelah unggul jauh seperti mengharapkan lawannya memberikan poin gratis, poin mudah, jadi ketika pengembalian lawan berhasil bahkan lewat pengembalian yang mudah malah menjadi sulit bagi mereka," tutur Eng Hian.
"Seharusnya ketika sudah 2-3 poin hilang, mereka harus bisa melakukan sesuatu. Jangan terlalu tenang karena lawan bisa dengan cepat mengejar," ujar pelatih yang akrab disapa dengan Didi itu.
"Saya memang melihat di faktor mental dan kecerdikan bermain di lapangan."
"Saya kembalikan ke mereka karena semua mereka yang lakukan, saya hanya bisa mengarahkan. Berani tidak Ana/Tiwi berpindah dari zona nyaman ke tidak nyaman."
"Misalnya, mereka harus berani beradu main di depan. Walau tidak bisa ya harus dicoba. Saya harap hal ini benar-benar menjadikan pengalaman untuk mereka," tutur Eng Hian.
Dengan kekalahan Ana/Tiwi, sektor ganda putri menyisakan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apriyani/Fadia melaju ke babak kedua setelah menundukkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand), 17-21, 21-12, 21-19.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar