"Ditegaskan lagi aturannya sudah diinformasikan. Dia atlet lama dan sudah paham dan aturannya sudah ada. Setiap melanggar akan kami beri sanksi. Kalau tidak nanti jadi organisasi liar. Pernah ada sebelumnya di timnas, tidak datang tidak tahunya main tarkam," kata Imam.
"Ini adalah kerangka dalam membina dia (Rivan). Kami tidak membenci Rivan. Saya panggil waktu itu ingin selamatkan dia karena dia sudah terdaftar di Polda Kaltim, saya bilang jangan main nanti jadi masalah, eh dia tetap bermain."
"Aturan tarkam (antar kampung) sebenarnya boleh-boleh saja, sepanjang dia tidak terdaftar dalam panggilan timnas. Ini juga kalau pulang dari Asian Games, kami biarkan mereka. Silakan main tarkam."
Terkait tim pelatih dengan rekam jejak yang positif, Imam tidak memiliki opsi untuk mengganti pelatih.
"Prestasi pelatih kita dua kali menang bahkan tiga kali hattrick SEA Games. Masa kita mau ganti yang bagus? masa kita harus korbankan satu orang dari banyak orang? Nanti kita rembukin dulu, kita panggil (Rivan) harus turunkan egonya."
Baca Juga: Rekap Hong Kong Open 2023 - 7 Wakil Indonesia ke Perempat Final, Ada Apa dengan Fajar/Rian?
"Jeff Jiang Jie masih mau kita jadikan pelatih timnas, Tahun depan ada event-event internasional. Saya nilai dia masih bagus. Kalau tidak bagus, kenapa dia bisa membawa Indonesia menang dua kali SEA Games?"
"Saya kemarin tidak bicara karena pencoretan itu hal yang biasa. Rivan kan anak saya, saya akan tutup semua ini, tidak akan saya buka."
"Ada dua hal, pertama pencoretan itu hal yang biasa, kedua saya ingin tutup apa yang dilakukan Rivan karena dia atlet besar, tapi sekarang dia buka sendiri," ujar Imam.
Timnas voli indoor putra Indonesia akan memulai perjuangan pada 19 September dengan melawan Filipina.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar