"Pasti tekanan tambah besar apalagi mereka menyadari sebenarnya posisinya itu masyarakat sedang mengharapkan sesuatu yang lebih baik," tutur Yuni.
"Itu kan pressure sebenarnya buat mereka, tapi itu sudah menjadi harga yang harus dibayar sebagai ujung tombak Indonesia."
"Memang evaluasinya menjadi sulit karena ini harusnya evaluasi teknis di dalamnya mereka (Pelatnas) sendiri.
"Maksudnya secara kepelatihan, teknik, fisik, gizi, itu semua mereka yang lebih tahu dibandingkan kita sebagai orang luar," tandasnya.
Tentunya, tidak cukup untuk menilai kendala yang dihadapi tim ganda putra Indonesia hanya dari melihat penampilan mereka di lapangan saja.
Meski begitu, apabila ada satu hal yang bisa dipastikan, masalahnya adalah kepercayaan diri sebagaimana ditegaskan kembali oleh pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat.
"Sekali lagi seperti yang saya sudah sampaikan minggu lalu, Fajar/Rian ini masalah kepercayaan diri," ujar Aryono dalam siaran pers PBSI setelah kekalahan di Hong Kong Open 2023.
"Mereka Harus lebih yakin, lebih tenang lagi dalam bermain dengan pola-pola lawan yg seperti apapun kalau lebih yakin lagi, pasti pola-pola lawan seperti apapun bisa diatasi."
"Di samping itu memang harus lebih dikurangi lagi kesalahan-kesalahan sendiri, akurasi bola-bola datar dan placing harus lebih baik."
"Begitu juga dengan pertahanan. Saya harap mereka bisa bangkit di turnamen ke depan yang sangat penting, yaitu Asian Games," pungkasnya.
Masih ada waktu sekitar dua pekan lagi bagi para pemain Indonesia untuk memulihkan kondisi fisik dan mental.
Cabang bulu tangkis di Asian Games Hangzhou 2022 baru akan berlangsung pada 28 September - 1 Oktober 2023 untuk beregu dan 2-7 Oktober 2023 untuk perorangan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar