Kombinasi berat motor dan pengemudi salah satunya bisa memengaruhi performa ban, termasuk soal umur ban.
Di ajang MotoGP, legenda balap yaitu Valentino Rossi menjadi contohnya.
Bertubuh jangkung dengan tinggi 181cm dan berat 69kg, The Doctor mengalami kesulitan sejak MotoGP memakai ban dengan karkas yang lebih lunak pada 2019.
Dalam tiga musim sejak saat itu sampai akhirnya pensiun pada 2021, Rossi, yang lebih memilih ban yang lebih keras, hanya naik podium sebanyak tiga kali.
Ini lebih sedikit dari pencapaiannya dalam satu musim pada 2018 ketika Rossi empat kali finis tiga besar untuk bertengger di peringkat tiga dalam klasemen akhir.
Keluhan Rossi diteruskan oleh adiknya, Luca Marini (184cm/69kg) yang juga terbilang tinggi sehingga mengusulkan aturan batas berat minimal untuk kelas MotoGP.
Tak melulu soal performa motor, pembalap yang lebih besar sebenarnya juga dirugikan karena terbatas dalam upaya menambah massa otot dibanding pembalap yang lebih ringan.
"Saya pikir pembalap yang lebih kecil bisa berlatih lebih keras untuk menambah massa otot, 2-3kg, itu akan membantu mereka untuk mendapatkan energi lebih banyak," kata Marini, dilansir dari Motorsport.com.
Sementara itu, Mario Aji sedang menjalani musim penuh keduanya di Moto3. Tahun ini dia baru sekali mendapatkan poin saat balapan GP Americas dengan hasil posisi ke-12.
Baru mengumpulkan 4 poin, Mario tertahan di peringkat 25 dalam klasemen sementara.
Baca Juga: Se Queda: Joan Mir Bilang Marc Marquez Tetap Repsol Honda, tapi Apa Iya?
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com, Speedweek.com |
Komentar