"Karena menurut saya, terkadang Pecco itu membuat beberapa keputusan aneh untuk memilih ban. Di masa lalu dia sering tidak beruntung dengan (pemilihan) ban," kata Rossi, September 2021 silam.
Pada kasus di MotoGP India 2023 ini, Bagnaia pun melontarkan alibi mengapa ngotot pakai ban keras. Meski pada akhirnya ia tahu ternyata pilihannya pun kurang bagus.
"Saya merasa kesulitan sekali dan sering mengalami front locking (bagian depan terkunci). Itu menjadi masalah saat balapan karena kami kan ingin bertarung," ujar dia.
"Untuk berada di depan dan dengan ban medium, saya sama sekali tidak memiliki peluang itu."
"Jadi kami mengambil risiko itu dan sampai sebelum jatuh saya merasa luar biasa."
"Namun ada yang terasa aneh karena motor saya bergetar sepanjang akhir pekan. Kami tidak menemukan solusinya tapi masih bisa kompetitif dan bahkan bertarung melawan Jorge."
"Ketika saya menyalipnya, ban terasa tergelincir, ban depan sedikit terdorong dan saya kehilangannya. Tapi bagaimanapun memang ban depan keras adalah satu-satunya yang bisa saya pilih dan sekarang kami menerima risikonya," tukas dia.
"Ya ini kesalahan saya, saya sudah minta maaf kepada tim. Karena sangat penting untuk bisa menyelesaikan balapan. Juga mengingat apa yang terjadi setelah kecelakaan, tapi itu adalah sesuatu yang bisa terjadi ketika Anda terlalu berada di batas yang tinggi," ucap Bagnaia.
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2023 - Keteledoran Klasik Francesco Bagnaia Datangkan Risiko Fatal
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net, Speedweek.com |
Komentar