"Menurut saya, ketika dia mendorong lebih keras, dia mendapati dirinya dalam masalah sehingga dia membuat kesalahan itu," tutur Melandri.
Baca Juga: Ducati Awas, Honda Punya 1 Syarat Berbahaya demi Marc Marquez Pindah ke Gresini dengan Cuma-Cuma
Selain itu, Melandri justru lebih menyoroti gaya membalap murid Valentino Rossi lainnya yakni Marco Bezzecchi.
Meskipun perolehan poin Bezzecchi masih cukup jauh dari Martin dengan tertinggal 31 poin dan berjarak 44 poin dari Bagnaia.
Tetapi Melandri mengatakan bahwa Bezzecchi adalah pembalap yang luar biasa dan lebih tenang.
"Marco Bezzecchi berada dalam kondisi yang luar biasa. Saat berada di depan, ia berada di zona nyaman dan tidak pernah kesulitan," ujar Melandri.
"Sementara Martin jauh lebih menderita. Saya sangat menyukai gaya berkendara Bezz: tidak pernah ada kesalahan, dia terlihat seperti sedang bersenang-senang."
"Ia (Bezzecchi) mengendarainya seperti neraka. Martin dan Bagnaia lebih ekstrem di atas motor, Bezzecchi tidak terlalu terekspos, tetapi semuanya terlihat penuh perhitungan," ucap Melandri.
"Di Ducati, mereka tetap membawa hal-hal kecil, tetapi tidak mudah bagi Pecco yang bisa dibilang sendirian, tanpa rekan saat ini."
"Mereka mungkin lebih baik tidak membawa banyak hal baru dan membiarkan Bagnaia lebih santai di akhir musim," ujarnya.
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2023 - Keteledoran Klasik Francesco Bagnaia Datangkan Risiko Fatal
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar