Rionny melihat ketegangan dalam diri Jonatan. Pemain yang datang sebagai juara bertahan di nomor tunggal putra itu banyak melakukan kesalahan sendiri.
Petaka Indonesia benar-benar tiba di partai keempat usai ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dipaksa menyerah oleh duet spesialis beregu milik Korea, Kim Won-ho/Na Sung-heung.
"Setelah unggul jauh, mereka (Leo/Daniel) malah memberi angin untuk lawan padahal lawan bermain tanpa beban," tukas Rionny.
"Kelengahan itu akhirnya membuat mainnya kurang yakin dan ragu-ragu."
Ini menjadi kegagalan kedua secara beruntun dari pemain-pemain putra Indonesia saat menjadi unggulan di turnamen besar.
Di Kejuaraan Dunia 2023 pada Agustus lalu, Fajar/Rian dan Jonatan juga merana setelah kalah di pertandingan pertama mereka.
Masalah kegagalan pemain untuk keluar dari tekanan saat itu juga menjadi sorotan Rionny dalam evaluasinya saat itu.
"Kalau mental tak kuat, akan berpengaruh ke berbagai segi saat pemain bermain di lapangan," kata Rionny saat itu.
"Ini bisa berimbas ke teknik yang dimiliki hilang. Keterampilannya tidak muncul. Juga kelincahan dan pergerakan terasa lambat."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar