Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bulu Tangkis Asian Games 2022 - Masalah Indonesia Masih Sama, Status Unggulan Cuma Jadi Simbol karena Tekanan

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Sabtu, 30 September 2023 | 15:18 WIB
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, saat tampil beraksi di babak perempat final antara Indonesia vs Korea Selatan pada bulu tangkis beregu Asian Games 2022, di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Jumat (29/9/2023)
NOC Indonesia/Naif Al'as
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, saat tampil beraksi di babak perempat final antara Indonesia vs Korea Selatan pada bulu tangkis beregu Asian Games 2022, di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Jumat (29/9/2023)

BOLASPORT.COM - Kegagalan mengatasi tekanan membuat Indonesia mengulangi episode terburuk dalam sejarah pertandingan bulu tangkis beregu di Asian Games 2022.

Indonesia dipastikan tidak akan mendapatkan medali dari bulu tangkis beregu setelah tim putra dan tim putri semuanya kalah pada perempat final.

Dalam rangkaian pertandingan di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Jumat (29/9/2023), tim putri kalah 0-3 dari China sedangkan tim putra kalah 1-3 dari Korea Selatan.

Sepanjang sejarah Asian Games, hanya dua kali Indonesia tidak mendapatkan medali apapun dari nomor-nomor beregu.

Rekor buruk ini sebelumnya terjadi saat Asian Games Incheon 2014. Kala itu tim putra kalah dari Taiwan sementara tim putri dipaksa menyerah oleh Jepang.

"Memang sangat disayangkan ya, kita tidak bisa melangkah ke babak selanjutnya," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, dalam siaran pers dari PBSI.

"Terutama di beregu putra yang di atas kertas bisa melaju ke semifinal tapi kena tekanan yang tidak bisa diatasi."

"Pastinya kami tidak puas dengan hasil ini."

"Akan tetapi saya langsung meminta anak-anak untuk menjadikan ini sebagai pelajaran besar dan motivasi agar tidak terulang di nomor perorangan nanti," tambahnya.

Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Asian Games 2022 - Tanpa Akane Yamaguchi, Jepang Diobok-obok China

Beregu putra menjadi salah satu nomor yang diharapkan medali emas bersama dengan tunggal putra dan ganda putra.

Melihat peringkat pemain, Indonesia memang boleh berharap lebih karena keberadaan pemain-pemain top di sektor putra.

Di beregu putra Indonesia bahkan menjadi unggulan teratas. Akan tetapi, status favorit juara ini lagi-lagi menjadi sekadar simbol.

Kecuali Anthony Sinisuka Ginting yang tampil di partai pembuka, tidak ada pemain Merah Putih lainnya yang menang.

Di partai kedua ganda putra nomor satu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tidak dapat memaksimalkan peluang menang dalam dua gim langsung.

Sejumlah kesalahan sendiri dari Fajar/Rian dalam adu setting memberi angin kepada juara dunia, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae, untuk membalikkan keadaan pada gim ketiga.

"Di beregu putra start kita sudah baik. Anthony bisa mengatasi tekanan di partai pertama. Fajar/Rian juga bermain apik di pembuka laga," terang Rionny.

"Sayang memang di gim kedua ada kesempatan-kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan tapi (Fajar/Rian) malah terlalu terburu-buru,"

"Bila mengambil peluang skor 2-0 terlebih dahulu, mungkin ceritanya bakal berbeda," tambah pria yang pernah membesut tim bulu tangkis Jepang tersebut.

Penyesalan lain kemudian datang saat Jonatan Christie secara mengejutkan kalah straight game dari pemain ranking 119 dunia, Lee Yun-gyu, sehingga Korea membalikkan keadaan.

Rionny melihat ketegangan dalam diri Jonatan. Pemain yang datang sebagai juara bertahan di nomor tunggal putra itu banyak melakukan kesalahan sendiri.

Petaka Indonesia benar-benar tiba di partai keempat usai ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dipaksa menyerah oleh duet spesialis beregu milik Korea, Kim Won-ho/Na Sung-heung.

"Setelah unggul jauh, mereka (Leo/Daniel) malah memberi angin untuk lawan padahal lawan bermain tanpa beban," tukas Rionny.

"Kelengahan itu akhirnya membuat mainnya kurang yakin dan ragu-ragu."

Ini menjadi kegagalan kedua secara beruntun dari pemain-pemain putra Indonesia saat menjadi unggulan di turnamen besar.

Di Kejuaraan Dunia 2023 pada Agustus lalu, Fajar/Rian dan Jonatan juga merana setelah kalah di pertandingan pertama mereka.

Masalah kegagalan pemain untuk keluar dari tekanan saat itu juga menjadi sorotan Rionny dalam evaluasinya saat itu.

"Kalau mental tak kuat, akan berpengaruh ke berbagai segi saat pemain bermain di lapangan," kata Rionny saat itu.

Baca Juga: Evaluasi Rionny, Ganda Putra Indonesia Seharusnya Jangan Terbebani Target Tinggi di Kejuaraan Dunia 2023

"Ini bisa berimbas ke teknik yang dimiliki hilang. Keterampilannya tidak muncul. Juga kelincahan dan pergerakan terasa lambat."

Dalam turnamen-turnamen sirkuit, performa wakil Tanah Air juga naik turun walau kehadiran wakil unggulan menjadi rutinitas.

Fajar/Rian yang menempati peringkat satu dunia sejak akhir tahun lalu kehilangan konsistensi bagus mereka sejak menjuarai All England Open 2023.

Dalam enam bulan sesudah itu, Fajar/Rian hanya sekali mencapai final. Indonesia juga belum pernah menjadi juara lagi di sektor terkuat ini dalam periode yang sama.

Tunggal putra juga tidak lebih baik dengan Anthony dan Jonatan yang menjadi penghuni tetap di peringkat 8 besar juga kerap tersingkir di babak-babak awal.

Di BWF World Tour musim ini, Indonesia akhirnya baru mengumpulkan 10 gelar dari semua sektor. Pencapaian Indonesia lebih sedikit daripada Jepang (15), Korea (21), dan China (27).

Kompetisi perorangan di Asian Games 2023 yang dihelat pada 2-7 Oktober mendatang pun mau tidak mau harus dihadapi dengan tekanan.

Saat terakhir kali tim beregu gagal total di Incheon 2014, Indonesia mendapatkan obat pelipur lara melalui 2 medali emas dari ganda putra dan ganda putri.

Dengan ekspektasi besar terhadap tim bulu tangkis sebagai pendulang medali, Rionny berpesan kepada anak-anak asuhnya untuk bangkit.

"Fokus saya dan tim pelatih sekarang bagaimana mengembalikan dulu mood, semangat dan kepercayaan diri mereka," papar Rionny.

"Kami mau mereka jangan terlalu lama down-nya, bangkit dan kembali siap. Di sisa dua hari ini, kami akan maksimalkan latihan. Membenahi teknis maupun non teknis."

"Terutama yang tadi bagaimana mengatasi kelengahan, ragu-ragu yang tiba-tiba muncul karena beberapa kali melakukan kesalahan sendiri."

"Kami mencari solusi bagaimana bisa cepat kembali fokus dan yakinnya," pungkasnya.

Baca Juga: Suhandinata Cup 2023 - Indonesia Menuju Ujian Mental, China Menunggu di Final

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : PBSI.id
REKOMENDASI HARI INI

Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-913, Al Nassr Hajar Wakil Qatar di Liga Champions Asia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136