"Karena saya baru pulih dari cedera sebulan terakhir, saya belum sempat berlatih daya tahan kecepatan yang persiapannya butuh waktu panjang sampai satu tahun."
"Sebulan terakhir setelah pulih cedera, latihan saya baru sebatas mengasah teknik start block dan kecepatan," ujar Zohri.
Atlet asal Nusa Tenggara Barat itu sebenarnya melakukan start dengan baik.
Akan tetapi, dalam separuh terakhir perlombaan kecepatan Zohri menurun sampai kehilangan keseimbangan sesaat jelang garis finis.
"Karena tadi mencoba berlari sampai ke batas maksimal, saya akhirnya kehilangan keseimbangan mendekati finis," ucap Zohri.
"Makanya, irama langkah kaki saya menjadi kacau sehingga kecepatan saya menurun dan disusul oleh para pelari lain,” katanya.
Zohri tidak ingin berlama-lama larut dalam kekecewaan.
Pemenang medali emas Kejuaraan Dunia Atletik Junior ini berharap bisa mencapai targetnya yakni mencatatkan waktu 10,00 detik yang masih belum tercapai.
Sejauh ini, rekor pribadi terbaik Zohri berada di angka 10,03 detik yang dicetaknya di Osaka, Jepang pada tahun 2019.
Zohri percaya diri setelah fisiknya kembali pulih setelah beberapa kali mengalami cedera.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | kompas.id, Olympics.com, NST.com.my |
Komentar