Popov kesal dengan dirinya sendiri setelah sejumlah kegagalan mengeksekusi game point membuatnya tersingkir duluan di beberapa turnamen terakhir.
Li Shi Feng hampir membuat Popov ingin menendang dirinya sendiri ketika mampu bangkit dari ketertinggalan jauh 6-14 untuk menyamakan skor menjadi 14-14 di gim ketiga.
Untungnya, kali ini Popov mengakhiri pertandingannya tanpa penyesalan.
"Itu sangat menegangkan, karena kita selalu berpikir sudah punya jarak poin yang aman tetapi pemain seperti dia jarang membuat kesalahan mudah," katanya, dilansir dari BWF Badminton.
"Saya menghentikan kebangkitannya di 14-14, lalu mencetak beberapa poin sehingga mungkin itu sedikit membuatnya goyah."
"Sedikit keberuntungan di 18-17 dengan permainan depan net tetapi situasinya menjadi bagus sejak momen ini. Sangat senang saya tidak membiarkan dia mengungguli saya."
Di sisi lain, justru China yang makin dibuat menderita setelah andalan utama mereka di ganda putra yaitu Liang Wei Keng/Wang Chang tumbang.
Juara China Open itu dipaksa menyerah oleh wakil tuan rumah, Rasmus Kjaer/Frederik Soogard, dalam laga ketat yang berlangsung lebih dari 1 jam.
Sudah unggul pada gim pertama, Liang/Wang akhirnya kalah dengan skor akhir 21-18, 19-21, 18-21 Kjaer/Soogard.
Kekalahan Liang/Wang selaku unggulan kedua membuka lebar-lebar jalan bagi ganda putra Indonesia untuk mengulangi raihan gelar seperti tahun lalu.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com, PBSI |
Komentar