Semakin menyakitkan lagi bagi Martin ketika ia ditikung Brad Binder (KTM Red Bull) di sektor terakhir jelang garis finis hingga harus puas dengan finis di P5.
Heart rate skyrocketed in this one! ????????????@88jorgemartin began the last lap as the leader and ended it in P5! ⏩
And it won't be an easy one to forget ????#AustralianGP ???????? pic.twitter.com/AGz7ps52Sd
— MotoGP™???? (@MotoGP) October 21, 2023
Martin sendiri mengakui bahwa skenario indahnya dengan nekat menggunakan ban belakang lunak (soft) tidak sesuai rencana. Semuanya malah berbalik menjadi bumerang yang membuat Martin hanya bisa gigit jari.
"Itu 100 persen rencana saya untuk membalap dengan ban lunak," aku Jorge Martin dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Saya mencobanya dan pada akhirnya tidak berhasil, tapi saya tetap senang dengan penampilan saya," kata Martin menghibur diri.
"Saya membalap dengan baik dan sangat mulus, saya ingin sangat berhati-hati dengan ban (agar tidak cepat habis, red), tapi pada akhirnya itu tidak cukup. Kami belajar dari ini untuk masa depan," tuturnya.
Sepanjang sesi latihan bebas dan kualifikasi, Martin memang berhasil menggunakan ban belakang yang lunak.
Namun masalahnya, itu hanya kuat untuk beberapa lap saja, paling lama mungkin hanya bisa bertahan 19 lap.
Sementara itu, balapan utama menerapkan 27 lap. Martin pun akhirnya sadar kenekatannya dengan ban lunak mulai menemui masalah karena di beberapa lap terakhir dia mulai kehilangan kecepatan akibat kehabisan ban.
"Tujuh lap sebelum balapan berakhir, saya menyadari bahwa saya berada dalam masalah," tutur Martin.
"Saya melihat lawan lebih cepat 0,4 detik. Saya memberikan banyak tekanan, tapi itu tidak berhasil saat berakselerasi, hanya saat mengerem dan menikung."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar