BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, mengaku kapok gara-gara blunder nekat menggunakan ban belakang lunak yang harus dibayar mahal dengan gagal podium pada MotoGP Australia 2023.
Kedigdayaan Martin dalam mendominasi balapan di Sirkuit Phillip Island selama 27 lap pada Sabtu (21/10/2023), seperti menjadi sia-sia belaka.
Start dari pole positon, tancap gas sejak lampu hijau menyala hingga memimpin balapan dengan keunggulan gap waktu sampai 3,4 detik, ternyata percuma saja bagi Martin yang akhirnya malah gagal merengkuh podium.
Kekalahan Martin pun terlihat sangat menyesakkan.
Dia disalip empat pembalap sekaligus di saat bannya sudah sekarat di delapan tikungan tersisa pada lap terakhir.
Detik demi detik balapan pembalap 25 tahun itu "hancur" di depan matanya sendiri ketika menyadari bahwa motornya tak bisa melaju lebih kencang karena kausan ban belakang yang semakin habis.
Martin ditikung rekan setimnya sendiri, Johann Zarco, yang meraih kemenangan perdana di kelas premier setelah menanti selama 7 tahun lamanya.
Berikutnya juga ditikung rival sengitnya, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dalam perburuan gelar juara dunia, yang berhasil meraih podium runner-up.
Serta Fabio Di Giannantonio (Gresini Ducati) yang mendapat podium tiga, ia juga tampil impresif sepanjang balapan dan cerdas mencari celah hingga meraih podium pertamanya pada musim keduanya di kelas para raja.
Semakin menyakitkan lagi bagi Martin ketika ia ditikung Brad Binder (KTM Red Bull) di sektor terakhir jelang garis finis hingga harus puas dengan finis di P5.
Heart rate skyrocketed in this one! ????????????@88jorgemartin began the last lap as the leader and ended it in P5! ⏩
And it won't be an easy one to forget ????#AustralianGP ???????? pic.twitter.com/AGz7ps52Sd
— MotoGP™???? (@MotoGP) October 21, 2023
Martin sendiri mengakui bahwa skenario indahnya dengan nekat menggunakan ban belakang lunak (soft) tidak sesuai rencana. Semuanya malah berbalik menjadi bumerang yang membuat Martin hanya bisa gigit jari.
"Itu 100 persen rencana saya untuk membalap dengan ban lunak," aku Jorge Martin dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Saya mencobanya dan pada akhirnya tidak berhasil, tapi saya tetap senang dengan penampilan saya," kata Martin menghibur diri.
"Saya membalap dengan baik dan sangat mulus, saya ingin sangat berhati-hati dengan ban (agar tidak cepat habis, red), tapi pada akhirnya itu tidak cukup. Kami belajar dari ini untuk masa depan," tuturnya.
Sepanjang sesi latihan bebas dan kualifikasi, Martin memang berhasil menggunakan ban belakang yang lunak.
Namun masalahnya, itu hanya kuat untuk beberapa lap saja, paling lama mungkin hanya bisa bertahan 19 lap.
Sementara itu, balapan utama menerapkan 27 lap. Martin pun akhirnya sadar kenekatannya dengan ban lunak mulai menemui masalah karena di beberapa lap terakhir dia mulai kehilangan kecepatan akibat kehabisan ban.
"Tujuh lap sebelum balapan berakhir, saya menyadari bahwa saya berada dalam masalah," tutur Martin.
"Saya melihat lawan lebih cepat 0,4 detik. Saya memberikan banyak tekanan, tapi itu tidak berhasil saat berakselerasi, hanya saat mengerem dan menikung."
"Sayangnya saya tidak lagi memiliki cengkeraman lagi pada ban belakang. Pada akhirnya saya mendapatkan hasil terbaik di posisi ke-5," kata Martin.
Pengalaman yang pahit hari ini ingin dijadikan pelajaran berharga bagi Martin. Ia berjanji tidak akan lagi menggunakan ban lunak di Phillip Island, saat faktanya 18 pembalap rival-rivalnya menggunakan ban belakang medium.
"Akhir pekan ini kami tidak mencoba banyak dengan ban medium (saat latihan), mungkin itu masalahnya. Saya berasumsi ban lunak akan cukup untuk menempuh jarak tertentu," katanya.
"Sayang, pada akhirnya itu bukanlah pilihan terbaik. Saya ingin berada di depan, itu adalah strategi saya, tapi saya tidak akan pernah tahu apakah itu akan berhasil jika menggunakan medium."
"Kami harus menunggu satu tahun untuk mengetahuinya, tapi saya pasti tidak akan pernah balapan di sini lagi dengan ban lunak," ujarnya kapok.
"Untuk saat ini, saya tidak akan mengambil risiko lagi saat memilih ban. Kedepannya kami setidaknya akan memilih ban yang sama dengan ban lawan saya."
"Semua keputusan ada pada saya, saya harus pintar dan tidak membuat kesalahan. Saya pembalap tercepat, tapi jika Anda tidak membuat pilihan yang tepat (tentang ban) untuk balapan, ya percuma saja," ucap Martin menyesali.
Baca Juga: Tumbal Marc Marquez Menggila, Momen Ajaib Pembalap Gresini Ada di Lap Terakhir MotoGP Australia 2023
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar