"Yang penting, tekanan dulu. Namun, terserah Martin. Dia akan melakukannya dengan baik. Tapi Pramac adalah tim resmi."
Menurut Gabarrini, kembalinya Martín bukanlah satu-satunya faktor yang menyulitkan Bagnaia.
Gabarrini tidak meremehkan kinerja pembalap asal Madrid tersebut, namun ia mengetahui bahwa semua (gelar) itu tidak jatuh ke tangannya.
"Lebih dari Martín yang tampil kuat, Bagnaia berada sedikit di bawah levelnya. Dan kedua hal itu, jika digabungkan menciptakan celah."
Pertarungan antar pembalap ini bisa saja terulang kembali antara kepala mekanik keduanya, namun menurut Gabarrini, situasi tersebut tidak terjadi.
"Daniele Romagnoli (kepala mekanik Martín) dan saya melakukan semua perjalanan di dalam mobil antara musik dan hal-hal lain," aku Gabarrini.
"Tantangannya adalah antar pembalap. Para teknisi berusaha melakukan yang terbaik dan yang terbaik akan menang."
Gabarrini adalah seorang teknisi pertama yang sangat memahami talenta alami dari Stoner.
Saat itu, pria Italia ini merupakan seorang insinyur data di tim Lucio Cecchinello saat Stoner remaja masih di tim LCR Aprilia dengan mengendarai RSW250.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar