Gabarrini takjub dengan kemampuan Stoner dalam membuka gas. Gabbarini sebelumnya belum pernah melihat seorang pembalap yang bisa membuka gas begitu awal dan sangat agresif ketika keluar tikungan.
Gabarrini kemudian bergabung di Ducati pada 2006, sementara Stoner akhirnya masuk ke Ducati pada 2007 dan Stoner menjadi juara dunia MotoGP pada tahun tersebut.
Hubungan antara pembalap dan Crew Chief ini kemudian berjalan sangat spesial sampai saat Stoner memutuskan untuk pergi ke Honda di 2011, Stoner juga memboyong Gabarrini ke Honda.
Tugas seorang kepala mekanik sangat spesifiik pada MotoGP. Kepala mekanik menjadi orang pertama yang akan ditemui pembalap saat pekan balap dimulai.
Dia tidak hanya harus mendengarkan apa yang pembalap katakan padanya, tetapi sjuga harus mengerti apa yang dipikirkan dan dirasakan pembalapnya.
Seorang kepala mekanik juga berperan menerjemahkan apa yang dipikirkan dan dirasakan pembalap kepada para insinyur pabrikan.
Tujuannya, agar insinyur pabrikan ini bisa membantu pembalap dalam menghadapi pekan balap dan juga pengembangan motor ke depannya.
Gabarrini telah mengantarkan Stoner merengkuh juara dunia keduanya di Honda pada 2011.
Gabarrini masih tetap di Honda setelah Stoner memutuskan pensiun oada akhir musim 2012. Tugasnya berubah sebagai mekanik di tim Repsol Honda lalu kembali menjadi kepala mekanik untuk pembalap rookie saat itu, Jack Miller.
Baca Juga: Honda Tebar Ancaman meski Senang jika Marc Marquez Jadi Juara Dunia Lagi
Dia lalu kembali ke Ducati pada 2017 dengan membantu pembalap baru Ducati, Jorge Lorenzo, yang bisa saja merengkuh gelar juara dunia kedua bagi Ducati bila manajemen Ducati tidak terburu buru memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi dengan Lorenzo pada 2018.
Setelah Lorenzo, Gabarrini memulai petualangannya bersama juara dunia Moto2, Bagnaia pada 2019 di tim Pramac Ducati sampai saat ini di pabrikan Ducati.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar