Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kepala Mekanik Tidak Khawatir Saat Francesco Bagnaia Jatuh di India dan Hanya Unggul 3 Poin atas Jorge Martin

By Delia Mustikasari - Selasa, 24 Oktober 2023 | 10:20 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia diantar skuter menuju paddock setelah balapannya di MotoGP India 2023 tamat lebih cepat akibat kecelakaan di Sirkuit Buddh, India, Minggu (24/9/2023)
MOTOGP
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia diantar skuter menuju paddock setelah balapannya di MotoGP India 2023 tamat lebih cepat akibat kecelakaan di Sirkuit Buddh, India, Minggu (24/9/2023)

BOLASPORT.COM - Kepala mekanik Francesco Bagnaia, Cristian Gabarrini, memberikan pendapatnya tentang pertarungan antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin (Prima Pramac).

Masih belum ada hasil akhir pada kejuaraan MotoGP 2023 dan Bagnaia adalah pemimpin klasemen sementara saat ini meskipun Martín tidak membiarkannya bernapas lega.

Meski begitu, Gabarrini, percaya bahwa Bagnaia memiliki kemampuan untuk menjadi juara lagi dan jika dia tidak tersingkir di India, keadaan pesaing utamanya tidak akan senyaman ini.

Gabarrini menjelaskan situasi ini dalam sebuah wawancara dengan La Gazzeta dello Sport.

Gabarrini sejak awal, tidak terlalu mengkhawatirkan kejuaraan ketika Bagnaia hanya unggul tiga poin atas Martín.

"Namun, jatuhnya Pecco (sapaan akrab Francesco Bagnaia) di India tidak terlalu membebani. Pecco telah mengambil hikmahnya, rival menyusulnya dan meninggalkannya di sana," kata Gabarrini dilansir dari Motosan.

"Tanpa Pecco jatuh, kita akan membicarakan hal lain. Masih akan ada keuntungan besar dan Martin akan memiliki puncak terendah. Ini kenyataan," ujar pria yang juga menangani motor Casey Stoner saat menjadi juara dunia 2007 dengan Ducati

Meski begitu, ia memuji bakat pembalap Madrid (Martin) tersebut dan menjelaskan seperti apa tim Pramac Racing.

"Saya suka Martín, sikap yang dimilikinya. Dia selalu agresif dan positif. Namun, wajar jika dia membawa gandum ke penggilingannya dan mencoba menekan Pecco," ucap Gabarrini.

"Sangat mudah untuk berada di tim resmi dengan berpakaian seperti tim satelit dan mendapat keuntungan dari tim internal tanpa kerugian."

"Yang penting, tekanan dulu. Namun, terserah Martin. Dia akan melakukannya dengan baik. Tapi Pramac adalah tim resmi."

Menurut Gabarrini, kembalinya Martín bukanlah satu-satunya faktor yang menyulitkan Bagnaia.

Gabarrini tidak meremehkan kinerja pembalap asal Madrid tersebut, namun ia mengetahui bahwa semua (gelar) itu tidak jatuh ke tangannya.

Baca Juga: Hasil Undian Wakil Indonesia pada Hylo Open 2023 - Anthony Ginting Tak Akan Pertahankan Gelar, Merah Putih Kirim 5 Wakil

"Lebih dari Martín yang tampil kuat, Bagnaia berada sedikit di bawah levelnya. Dan kedua hal itu, jika digabungkan menciptakan celah."

Pertarungan antar pembalap ini bisa saja terulang kembali antara kepala mekanik keduanya, namun menurut Gabarrini, situasi tersebut tidak terjadi.

"Daniele Romagnoli (kepala mekanik Martín) dan saya melakukan semua perjalanan di dalam mobil antara musik dan hal-hal lain," aku Gabarrini.

"Tantangannya adalah antar pembalap. Para teknisi berusaha melakukan yang terbaik dan yang terbaik akan menang."

Gabarrini adalah seorang teknisi pertama yang sangat memahami talenta alami dari Stoner.

Saat itu, pria Italia ini merupakan seorang insinyur data di tim Lucio Cecchinello saat Stoner remaja masih di tim LCR Aprilia dengan mengendarai RSW250.

Gabarrini takjub dengan kemampuan Stoner dalam membuka gas. Gabbarini sebelumnya belum pernah melihat seorang pembalap yang bisa membuka gas begitu awal dan sangat agresif ketika keluar tikungan.

Gabarrini kemudian bergabung di Ducati pada 2006, sementara Stoner akhirnya masuk ke Ducati pada 2007 dan Stoner menjadi juara dunia MotoGP pada tahun tersebut.

Hubungan antara pembalap dan Crew Chief ini kemudian berjalan sangat spesial sampai saat Stoner memutuskan untuk pergi ke Honda di 2011, Stoner juga memboyong Gabarrini ke Honda.

Tugas seorang kepala mekanik sangat spesifiik pada MotoGP. Kepala mekanik menjadi orang pertama yang akan ditemui pembalap saat pekan balap dimulai.

Dia tidak hanya harus mendengarkan apa yang pembalap katakan padanya, tetapi sjuga harus mengerti apa yang dipikirkan dan dirasakan pembalapnya.

Seorang kepala mekanik juga berperan menerjemahkan apa yang dipikirkan dan dirasakan pembalap kepada para insinyur pabrikan.

Tujuannya, agar insinyur pabrikan ini bisa membantu pembalap dalam menghadapi pekan balap dan juga pengembangan motor ke depannya.

Gabarrini telah mengantarkan Stoner merengkuh juara dunia keduanya di Honda pada 2011.

Gabarrini masih tetap di Honda setelah Stoner memutuskan pensiun oada akhir musim 2012. Tugasnya berubah sebagai mekanik di tim Repsol Honda lalu kembali menjadi kepala mekanik untuk pembalap rookie saat itu, Jack Miller.

Baca Juga: Honda Tebar Ancaman meski Senang jika Marc Marquez Jadi Juara Dunia Lagi

Dia lalu kembali ke Ducati pada 2017 dengan membantu pembalap baru Ducati, Jorge Lorenzo, yang bisa saja merengkuh gelar juara dunia kedua bagi Ducati bila manajemen Ducati tidak terburu buru memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi dengan Lorenzo pada 2018.

Setelah Lorenzo, Gabarrini memulai petualangannya bersama juara dunia Moto2, Bagnaia pada 2019 di tim Pramac Ducati sampai saat ini di pabrikan Ducati.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Motosan.es
REKOMENDASI HARI INI

Carlos Pena Puji Keakraban The Jakmania dan Bonek di Laga Persebaya Vs Persija

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X