BOLASPORT.COM - Kepercayaan diri pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, membumbung tinggi setelah hasil bagus dan feeling bagus yang dialaminya pada hari pertama dari seri ke-17 MotoGP Thailand 2023.
Akhir pekan lomba Pecco Bagnaia akhirnya tak lagi dimulai dengan was-was setelah mampu lolos secara langsung ke kualifikasi 2 (qualifying/Q2) MotoGP Thailand 2023.
Kepastian tampil secara otomatis di sesi yang memperebutkan pole position didapat sang juara bertahan setelah menembus posisi 10 besar dalam latihan MotoGP Thailand.
Dalam sesi yang dihelat pada Jumat (27/10/2023) sore di Sirkuit Chang, Buriram, Thailand, Bagnaia menempati urutan ketujuh dengan torehan waktu lap terbaik 1 menit 30,069 detik.
Dengan pembalap tercepat sekaligus pesaing utamanya dalam perburuan gelar yaitu Jorge Martin (Prima Pramac), Bagnaia masih terpaut 0,243 detik.
Meski demikian, fakta bahwa akhirnya dapat lolos langsung ke Q2 membuat Bagnaia senang.
Sebagai informasi, dalam dua seri sebelumnya yaitu GP Indonesia dan GP Australia, anak didik Valentino Rossi itu selalu merangkak dari Q1.
Saat GP Indonesia Bagnaia bahkan gagal lolos dari Q1 sehingga mencetak posisi start terburuknya dalam 16 bulan yaitu posisi ke-13 walau akhirnya menang.
Untuk ukuran pembalap yang hampir tak pernah gagal merebut baris start terdepan dan sedang berusaha mempertahankan gelar, ini jelas bukan kabar gembira.
"Akhirnya!" kata Bagnaia sambil tersenyum soal hasil yang diraihnya, dikutip dari GPOne.
"Sayangnya, pada paruh pertama dari latihan saya tidak merasakan sensasi yang sama seperti ketika sesi pagi (latihan bebas 1)."
"Saya tidak merasa baik dengan ban medium yang pertama saya pakai, saya mendapat beberapa masalah grip dengan sisi kanan."
"Namun, begitu kami mengganti ban untuk time attack, semuanya berjalan dengan sempurna. Sayangnya percobaan terakhir saya terjadi saat bendera kuning yang disebabkan insiden Martin."
"Saya punya feeling bahwa saya bisa menembus waktu lap 1 menit 30 detik. Saya sangat senang dengan hari ini," imbuhnya.
Catatan waktu bukan satu-satunya hal yang membuat Bagnaia puas.
Pembalap asal Turin, Italia, itu juga bahagia karena akhirnya menemukan kembali kekuatannya dalam pengereman.
Kemampuan Bagnaia untuk mengerem dengan keras dan terlambat telah menjadi pembeda antara dirinya dan pembalap lainnya.
Akan tetapi, dalam beberapa seri terakhir dia mulai tersaingi dengan Martin dalam aspek ini karena perubahan pada motornya.
Setelah melakukan perbandingan, Bagnaia kembali menggunakan setelan seperti yang dipakainya dalam GP Austria di mana dia mencetak akhir pekan sempurna.
Sirkuit Chang juga membuat sejumlah titik pengereman keras seperti Red Bull Ring. Bagnaia mendeskripsikan motornya kini mengikutinya saat harus menurunkan kecepatan.
Bagnaia pun merasa berada di level yang setara dengan Martin walau sang rival punya cara lain dalam urusan menghentikan motor.
"Saat ini Martin membuat perbedaan dibanding saya dengan mengerem sedikit lebih pelan dan memasuki tikungan dengan lebih kuat," ungkap Bagnaia.
"Saya tidak melihat perbedaan besar dari datanya, tetapi dia sangat bagus dalam fase cornering," tambahnya.
Dengan kecepatan yang mirip, persaingan dengan Martin pada MotoGP Thailand disebut Bagnaia akan lebih soal adu strategi, termasuk soal pemilihan ban.
Dalam dua balapan terakhir, pendekatan menyerang pada saat yang tepat ala Bagnaia lebih mujarab dari pendekatan Martin yaitu melesat sejak awal.
Bagnaia juga mewaspadai perlawanan dari pabrikan lainnnya.
"Aprilia sudah jelas bisa bersaing, dan saya rasa KTM juga," tukas Bagnaia.
"Sejauh yang saya ketahui, kalau saya bisa sedikit meningkat di bagian terakhir saat memasuki tikungan, saya bisa lebih cepat," pungkasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar