Setelah tidak terjadi cedera serius padanya, Li tetap kembali melanjutkan laga.
Namun selain kondisi fisik yang menurun drastis serta insiden terpeleset, kepercayaan diri Li juga ikut memudar hingga banyak melakukan error. Jonatan berhasil memanfaatkan hal tersebut hingga mengunci kemenangan.
"Tadi setelah pertandingan selesai, saya merasa speechless. Di dua sampai tiga turnamen terakhir, saya tidak bermain optimal lalu banyak orang meragukan, tetapi balik lagi rencana Tuhan kita tidak pernah tahu," tutur Jonatan.
"Jadi saat di bawah, saat di atas saya mau menikmati setiap momennya."
"Gelar ini pastinya menambah semangat dan motivasi saya. Berikutnya ada Japan Masters dan China Masters, saya mau fokus ke sana. Dan semoga bisa melangkah ke BWF World Tour Finals," kata Jonatan.
Hasil ini membuat Jonatan berhasil mengukir sejarah baru sebagai tunggal putra Indonesia kedua yang menjadi juara pada French Open setelah terakhir kali Taufik Hidayat meraihnya pada 2010.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar