CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, sampai mencak-mencak saat dua pembalapnya yaitu Maverick Vinales dan Miguel Oliveira diisukan pindah ke Honda meski terikat kontrak sampai musim depan.
"Pesan buruk yang keluar dari sana adalah kontraknya tidak berguna, dan cuma kertas untuk membersihkan pantat," ucap Rivola seperti dilansir dari The-Race.
"Dalam dunia saya, sebuah kontrak adalah hal yang sangat serius. Mereka mengatur perjanjian, pernikahan, pernikahan antara dua belah pihak."
"Dan kecuali ada sesuatu yang luar biasa di mana salah satu pihak berkata cukup, semacam itu, mereka ingin bercerai, saya tidak melihat ada alasan kenapa (sebuah kontrak harus diakhiri)."
Kehadiran Martin pada musim depan akan menciptakan dua matahari di garasi Ducati.
Terakhir kali sebuah tim diperkuat dua pembalap teratas klasemen musim sebelumnya adalah 2010 yaitu tim pabrikan Yamaha dengan duet Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Isu kepindahan Martin ke Ducati makin kencang setelah petinggi Pramac seperti membenarkan adanya kemungkinan sang ujung tombak meninggalkan tim mereka lebih cepat.
"Saya bisa memberi Anda banyak jawaban. Ini membuat saya sedih dan membuat saya bahagia," ujar direktur performa Pramac, Fonsi Nieto, kepada AS.
"Ini membuat saya sedih di satu sisi dan 100 persen bahagia di sisi lain, tetapi ini semua untuk alasan itu, karena kami juara dunia, di dalam tim kami akan sangat senang untuk melihatnya. Demikian juga, jika tidak menang."
"Sekarang Jorge adalah pembalap yang pantas mendapatkan motor yang dia inginkan dari paddock ini. Dia adalah pembalap yang paling diinginkan oleh para pabrikan."
Sementara manajer tim Pramac, Gino Borsoi, menimpali, "Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi kalau itu terjadi, itu semua karena dia pantas mendapatkannya."
Baca Juga: 3 Lap Maverick Vinales Tak Bernapas, 2 Andalan Aprilia Hampir Pindah Alam Karena Motor Sendiri
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, The-race.com, AS.com |
Komentar