Aldeguer berlomba dengan sasis buatan Boscoscuro (bernama Speed Up pada zamannya Quartararo) dan bukannya Kalex yang menjadi pilihan utama di Moto2.
Hal menarik lainnya dari Aldeguer adalah fakta bahwa dia tidak memasuki grand prix melalui jalur pada umumnya.
Kegagalan tampil di CEV Moto3 (kini Junior GP) yang merupakan Kejuaraan Dunia Junior membuatnya memulai dari Kejuaraan Eropa dan di subkategori Superstock 600 pada 2020.
Langsung menunjukkan level berbeda dengan memenangi enam balapan pertama dan merebut gelar juara sebagai rookie membuat Aldeguer ditarik ke MotoGP pada tahun berikutnya.
Lagi-lagi, jalur pembalap asal Murcia itu tidak lazim karena mengawali dari kelas MotoE dan cuma menjadi pembalap pengganti di kelas Moto2 pada musim yang sama.
Keberhasilan finis ketujuh dalam balapan Moto2 Aragon musim 2021 membuat Speedup kepincut sehingga memberinya kontrak penuh untuk musim 2022.
Kini keputusan berada di tangan Aldeguer.
Hanya beberapa tahun yang lalu, menolak kesempatan tampil di kelas premier dari pabrikan yang sedang terseok-seok pun bisa menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Aldeguer bisa bertanya langsung dengan rivalnya, Joe Roberts.
Pada 2020 Roberts menolak tawaran debut bersama Aprilia yang dalam waktu kurang dari dua tahun mampu bertransformasi dari tim gurem menjadi penantang podium di MotoGP.
"Saya tahu bahwa prioritasnya adalah Moto2, yang mana itu saya dukung, tetapi seperti biasa, kesempatan ini sangat jarang terjadi. Dia harus mengambil keputusan," pungkas Jove.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | DAZN.com |
Komentar