BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP asal Australia, Casey Stoner, menuduh Ducati menambah stres pada pertarungan juara dunia MotoGP bagi Francesco Bagnaia.
Gelar juara dunia Stoner pada 2007 adalah gelar terakhir Ducati selama 15 tahun yang membuat Valentino Rossi, Andrea Dovizioso, dan Jorge Lorenzo juga gagal mengulang pencapaiannya.
Bagnaia akhirnya berhasil meraih gelar juara dunia bagi pabrikan Italia itu tahun lalu setelah mengalahkan pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, pada balapan terakhir 2022 di Valencia, Spanyol.
Namun, Stoner melihat tanda-tanda perilaku tim yang tidak disukainya.
"Ketika mereka mulai naik turun paddock ke semua tim mereka, itu bukan sekadar meminta rekan satu tim ‘jangan menimbulkan masalah apa pun pada rekan setim Anda, tetaplah di belakang’,” kata Stoner kepada TNT Sports dilansir dari Crash.
"Seluruh pabrikanlah yang mereka kendalikan. Saya tidak suka melihat itu, dan saya tahu Pecco (sapaan akrab Francesco Bagnaia) tidak menginginkannya," ucap Stoner.
"Saya menyukai Pecco. Mereka terlalu menekankan situasi. Mereka bisa belajar menjadi lebih baik di bidang itu."
"Mereka tidak pandai menangani pembalap dan memahami tekanan yang mereka alami."
"Mereka berpikir dalam dimensinya sendiri. Mereka sudah memiliki motor terbaik untuk sementara waktu tetapi masih berjuang memenangkan kejuaraan hingga tahun lalu dan tahun ini."
"Ini bukan tentang motornya. Ini tentang cara program dijalankan."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar