Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jorge Lorenzo Ungkap Jahatnya Valentino Rossi yang Tak Ingin Pembalap Muda Jadi Pendampingnya di Yamaha

By Delia Mustikasari - Kamis, 9 November 2023 | 19:57 WIB
Dari kiri: Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Valentino Rossi di atas podium setelah balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 Mei 2015. Ketiga pembalap menjadi aktor dari musim yang menyajikan kompetisi paling dramatis dalam sejarah MotoGP.
MOTOGP.COM
Dari kiri: Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Valentino Rossi di atas podium setelah balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 Mei 2015. Ketiga pembalap menjadi aktor dari musim yang menyajikan kompetisi paling dramatis dalam sejarah MotoGP.

Selalu ada persaingan hebat antara keduanya meski menjadi rekan satu tim.

"Saat saya memulai di Yamaha, Valentino Rossi berada di titik tertinggi dalam karieryadan mereka tidak ingin ada pembalap muda di sampingnya," ujar Lorenzo.

"Dia melakukan segala yang mungkin untuk mencegah saya, menciptakan hambatan dan tantangan."

Baca Juga: MotoGP Malaysia 2023 - Bisa Gagal Juara karena Disandera Peraturan, Jorge Martin Siapkan Taktik Mengalah untuk Sementara

"Ketika dia pindah ke Ducati atau saya pindah tim, segalanya menjadi lebih baik di antara kami. Namun sebagai rekan satu tim, kami memiliki hubungan yang nyaris bermusuhan, kami berdua selalu ingin mengalahkan yang lain," tutur Lorenzo.

"Belakangan, ketika salah satu dari keduanya pensiun, hubungan berubah total. Sekarang kami rukun dan ramah. Bagi saya dia adalah seorang juara yang hebat, orang yang sangat cerdas dengan karisma yang tinggi," ucap Lorenzo.

"Selain itu, salah satu rival terberat yang pernah saya hadapi adalah Pedrosa, lalu datang Stoner dan Maquez. Namun, Valentino Rossi selalu sangat sulit dikalahkan. Sulit untuk memilih siapa yang menjadi rival terbesar saya."

"Dari segi jumlah, saya tidak memiliki angka yang lebih baik dari Valentino, namun jika bukan karena mental juara saya, saya tidak akan pernah mampu melawannya."

"Momen paling membahagiakan dalam hidup saya adalah Piala Dunia pertama saya, pada tahun 2010."

"Ketika Anda mencapai kejuaraan, Anda hanya berpikir tentang menjadi juara, dan ketika itu terjadi saya berkata: 'Saya sudah menjadi juara, saya bisa pensiun dengan tenang. ', tapi kemudian lebih banyak lagi yang datang."

"Tapi tidak diragukan lagi itu adalah momen paling membahagiakan," aku Lorenzo.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Crash.net

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
19
46
2
Arsenal
20
40
3
Nottm Forest
19
37
4
Chelsea
20
36
5
Newcastle
20
35
6
Man City
20
34
7
Bournemouth
20
33
8
Aston Villa
20
32
9
Fulham
20
30
10
Brighton
20
28
Klub
D
P
1
Persebaya
17
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
17
31
4
Arema
17
28
5
Bali United
16
27
6
PSM
16
27
7
Persik
17
27
8
Borneo
17
26
9
PSBS Biak
17
25
10
Dewa United
17
25
Klub
D
P
1
Real Madrid
19
43
2
Atlético Madrid
18
41
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Napoli
19
44
2
Atalanta
18
41
3
Inter
17
40
4
Lazio
18
35
5
Juventus
18
32
6
Fiorentina
18
32
7
Bologna
17
28
8
Milan
17
27
9
Udinese
19
25
10
Torino
19
21
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X