Kehilangan poin jelas bukan sesuatu yang diharapkan Martin.
Dengan tiga seri balap tersisa, dia masih tertinggal 13 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang menjadi pemuncak klasemen.
"Ya, kami melakukan sedikit kesalahan karena tentunya, kita tidak mau untuk berada di bawah batas," ujar Martin dalam konferensi pers di Sirkuit Sepang, Malaysia, Kamis (9/11/2023).
"Namun, setidaknya saya mendapatkan kemenangan dan 25 poin. Jadi itu adalah hal terpenting."
Martin merasa bahwa timnya tidak perlu melakukan perubahan radikal dalam setup motor hanya karena ancaman hukuman.
Juara dunia Moto3 satu kali tersebut mencoba tidak ambil pusing. Kalau memang tekanan bannya terlalu rendah, dia cukup anteng melaju di belakang pembalap lainnya.
"Kemenangan saya yang lain juga dengan tekanan yang normal. Kami benar-benar sangat mendekati batas (di Buriram)."
"Saya pikir kami hanya perlu bekerja dengan cara yang sama," tukas Martin.
"Mungkin kalau saya mendapat peringatan atau semacamnya, saya akan sedikit mengambil slipstream. Itu saja."
Strategi "mengalah sementara" bukan hal asing di MotoGP dan ini berlaku untuk situasi sebaliknya dengan sengaja menjaga jarak dari pembalap di depan saat tekanan ban terlalu tinggi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar