Pertanyaannya, bagaimana jika peringatan datang saat Martin sudah terlanjur meninggalkan lawan-lawannya.
Peraturan batas tekanan ban memaksa pembalap dan tim untuk menjadi peramal karena mereka harus menebak skenario yang akan dialami saat lomba.
Jika ada kans meninggalkan rombongan sejak awal maka tekanan ban diatur agar tidak melewati batas.
Adapun jika terancam bersaing dalam grup, tekanan ban disetel di bawah batas agar tidak terlalu tinggi sehingga bannya terlihat kempes saat start.
Tekanan ban memang berpotensi naik saat berada di belakang rival karena panas yang dihasilkan motor lawan.
Dalam beberapa tahun terakhir masalahnya kian pelik karena peningkatan kecepatan motor hingga efek downforce yang terus berkembang karena lesatan teknologi aerodinamika di MotoGP.
Masalahnya, jika tekanan ban terlalu tinggi pembalap juga makin berisiko terjatuh karena selip ban depan.
Francesco Bagnaia yang dalam situasi ini diuntungkan pun tidak benar-benar merasa senang.
"Tidak ada yang senang dengan peraturan ini, itu sudah pasti," kata sang juara bertahan.
"(Memulai dengan tekanan yang lebih tinggi) bisa sangat memengaruhi gaya berkendara dan tingkat keselamatannya menjadi berkurang.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar