Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSIS Dorong Pemainnya Prioritaskan Pendidikan, Yoyok Sukawi Pernah Jual Pemain Label Timnas karena Tak Mau Kuliah

By Sasongko Dwi Saputro - Jumat, 17 November 2023 | 22:00 WIB
CEO PSIS Semarang Sekaligus Ketua Aspov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi saat menghadiri konferensi pers Piala Dunia U-17 2023, di Hotel Solia Zigna, Solo, Jumat (12/11/2023).
BAGAS REZA MURTI/BOLASPORT.COM
CEO PSIS Semarang Sekaligus Ketua Aspov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi saat menghadiri konferensi pers Piala Dunia U-17 2023, di Hotel Solia Zigna, Solo, Jumat (12/11/2023).

BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya atau yang kerap disapa sebagai Yoyok Sukawi, mewajibkan pemainnya untuk memprioritaskan pendidikan.

Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri konferensi pers yang diadakan oleh Media Center Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna, Solo, Jumat (16/11/2023).

Yoyok Sukawi mengaku isu pendidikan di kalangan pemain sepak bola Indonesia sudah jadi perbincangan hangat di Komisi X DPR RI.

Menurutnya, para pemain pada umumnya lebih fokus mengejar karier sepak bola daripada menempuh pendidikan.

Menurut Yoyok, para pemain bakal lebih mudah star syndrome jika tidak memiliki pendidikan dasar yang kuat.

"Jadi pertanyaan ini cukup menarik dan Ini sebenarnya sudah kita bahas di Komisi X DPR," ujar Yoyok Sukawi kepada awak media pada Jumat (16/11/2023).

"Ini masuknya adalah pendidikan anak ini supaya kuat mentalnya biar nggak mudah star syndrome dan lain sebagainya, ini harus pendidikan dasarnya dulu."

"Nggak dipungkiri banyak pemain bola kita lebih mengejar karier bola daripada sekolah. Dia sudah jadi Timnas U-20, U-23 tapi SMP-nya aja ditinggal."

Baca Juga: Bos PSIS Semarang Beberkan Tiga Faktor Yang Menyebabkan Timnas Indonesia Sulit Berprestasi

"Jadi padahal pendidikan dasar ini yang penting. Nah ini memang peran pemerintah, itu kalau pemerintah berbicara wajib belajar 9 tahun, artinya anak yang enggak mau sekolah itu dihukum. Kalau tidak mampu sekolah dibayarin. Bukan bilang maju belajar 9 tahun, tapi yang negeri gratis yang swasta bayar," lanjutnya.

Selain masalah star syndrome, para pemain yang tak memiliki pendidikan dasar beresiko memiliki mental yang buruk kala menempuh karier sebagai pesepak bola.

"Itu jadi kita kalau mau bicara itu kadang kala anak-anak kita mentalnya buruk terkadang itu ada judi, suapnya itu mudah, karena pendidikan dasarnya ini nggak kuat," ujar Yoyok.

"Ini peran pemerintah, menurut saya, pemerintah, dan juga federasi, ada di situ," lanjutnya.

Selaku CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mewajibkan seluruh pemainnya untuk menempuh pendidikan hingga tingkat perkuliahan.

Jika ada yang tidak mau memenuhi kewajiban tersebut, Yoyok Sukawi dengan tegas bakal mendepak sang pemain.

"Kalau di PSIS, pemain wajib sekolah, wajib kuliah," ujar Yoyok Sukawi.

"Juga setelah SMA wajib dia kuliah. Kalau di PSIS ini kita kerjasama dengan banyak kampus, ada UDINUS, USM, Undip, semua tahulah teman-teman tahu katanya kalau di Semarang itu gambarnya Arhan kan diklaim Udinus, karena kerja sama."

Baca Juga: Yoyok Sukawi Beri Bocoran PSIS Semarang Dapatkan Satu Pemain Timnas U-17 Indonesia yang Berlaga di Piala Dunia U-17 2023

"Dan ketika wajib begitu masuk usia kuliah kamu wajib kuliah, sudah gratis kok, kuliahnya juga sudah dipermudah."

"Kalau ada yang bilang, saya mau kejar nikah dulu, ya udah, keluar," lanjutnya.

Yoyok Sukawi mengaku pernah mendepak pemain berlabel Timnas Indonesia dari tim PSIS Semarang karena tidak mau menempuh bangku perkuliahan.

"Ada satu pemain saya yang baru saja keluar dari PSIS, karena tidak mau kuliah. Saya jual ke klub lain," ujar Yoyok Sukawi.

"Saya tak mau menyebut namanya. Itu pernah main di Timnas itu, U-23, tinggal masukkan mata pelajaran dan kuliah tidak mau, ya sudah dijual saja, daripada jadi duri dalam sekam."

"Karena dia ini kalau di suporter kita bilangnya rasan-rasan FC [pergunjingan], ada yang nggak nyaman sedikit, ngomong di media sosial. Tapi kenyataannya pendidikan dasarnya tidak bagus."

"Ini dia jadi kalau anda SD sekolah, SMP sekolah, SMA sekolah, apalagi anak-anak Timnas ini sekolah semuanya dan pendidikan dasarnya bagus sebagai aktor pertama tadi sedikit bisa diminimalisir."

"Ini peran orang tua juga, pemerintah juga harus turun tangan. Banyak kok anak-anak kok yang cerita, 'Dek ibumu itu di rumah tidur atapnya bocor'. Ini fakta pak."

"Jadi, anak ini masih kecil jadi harapan atau kepala keluarga, sekolah aja tidak. Mestinya harus kejar sekolah dulu biar kuat, kalau tidak sekolah nanti ditipu nanti sama agen, ditipu nanti sama macem-macem," tutupnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : BolaSport.com
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
24
57
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X