Di mana dalam waktu 90 menit normal tersebut, skuad berjuluk El Tri itu hanya mampu melesatkan empat tendangan ke arah gawang Mali.
Sementara Les Aigles jauh di atasnya hingga mencapai 28 shoot selama pertandingan berlangsung.
Yang lebih mengesankan lagi adalah Mali menampilkan performa seperti itu tanpa penembak jitu utama mereka, Mamadou Doumbia.
Seperti yang diketahui usai mencetak hattrick saat melawan Uzbekistan di pertandingan pembuka, pada Jumat (10/11/2023) lalu, Mamadou Doumbia harus berhenti berlaga.
Hal tersebut lantaran kartu merah yang diganjarkan wasit kepadanya pada saat laga kedua menghadapi Spanyol di Stadion Manahan, Solo, pada Senin (13/11/2023).
Dengan kartu tersebut, ia mendapatkan larangan bermain sebanyak tiga pertandingan.
"Doumbia memulai dengan sangat baik tetapi mendapat skorsing," kata coach Coulibaly.
"Namun, kami menemukan cara untuk mengatasinya."
"Para pemain yang masuk dari bangku cadangan selalu siap membantu starting XI."
"Kami kembali menemukan target di pertandingan terakhir kami dan itu membuat kami lega. Mereka melakukan pekerjaannya (menggantikan bermain) sampai Doumbia dapat kembali," pungkas pelatih Mali tersebut.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | FIFA |
Komentar