"Meski gagal menang, dia telah membayarnya kembali dengan hasil yang luar biasa. Begitu pula dengan Quartararo, meski belum tampil hebat di Moto2."
"Jika orang-orang di sekitar Anda percaya kepada Anda, mereka bisa melakukan apa saja, kata Di Giannantonio dilansir dari MotoSan.
Setelah dua musim yang sulit pada MotoGP, Di Giannantonio mengambil kesempatan untuk menang meski dia menyadari Bagnaia juga butuh kemenangan untuk menguatkan posisinya di puncak klasemen.
"Saya ingin menjadi egois."
Setelah melewati garis finis, Di Giannantonio mendapat ucapan selamat dari rekan satu tim dan rivalnya di lintasan, termasuk Bagnaia, Enea Bastianini, atau rekan setimnya, Alex Marquez.
"Itu adalah pemandangan yang tidak saya duga. Artinya saya serahkan sesuatu kepada masyarakat, kepada rival saya, kepada pasangan hidup saya, karena pada akhirnya kami semua tumbuh bersama," tutur Di Giannantonio.
"Saya tidak menghubungkannya dengan kemenangan, tetapi itu tetap ada di hati saya. Zarco, misalnya, menulis pesan yang indah kepada saya, dia tidak berhutang atau mengharapkannya kepada saya," aku Di Giannantonio.
Namun, kemenangan itu tidak mengubah nasibnya di Gresini Racing. Tempatnya di tim Italia akan diberikan kepada Marquez.
"Saya tidak suka membicarakannya, bagi saya hal itu tidak ditangani dengan baik oleh tim. Ada desakan untuk mengontrak Alex," ujar Di Giannantonio.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar