Fenomena nyaris menyundul rival bukan kali ini saja terjadi.
Pada balapan seri sebelumnya di Qatar, Bagnaia lah yang mengalami saat bersaing dengan Fabio Di Giannantonio (Gresini Racing) untuk kemenangan.
Fenomena ini lantas mendapat tanggapan dari Marini.
Pembalap yang dikenal analitis itu menjelaskan apa yang terjadi saat Martin terlalu dekat dengan Bagnaia hingga hampir bertabrakan.
"Ketika mengikuti pembalap lain, kita harus mengerem 20 meter lebih awal karena tidak ada downforce," kata Marini, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Efek downforce berguna untuk menambah level grip. Motor balap umumnya memakai fairing untuk mengubah aliran udara menjadi gaya tekan ke bawah.
"Ini bukan hanya soal grip di bagian depan. Seluruh efek dari fairing hilang, yang ada hanya udara yang bergejolak."
"Itu menjadi masalah saat kita mencoba melambat. Kita harus tahu bahwa hal ini bisa terjadi."
"Jika Anda ingin menjadi juara dunia, Anda tidak bisa melakukan kesalahan itu."
Baca Juga: Dua Kali Saingi Francesco Bagnaia, Diggia Buktikan Masih Layak Bertahan di MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net, Speedweek.com |
Komentar