BOLASPORT.COM - Bagi Manchester United, laga tandang melawan Galatasaray bagaikan kembali ke neraka.
Manchester United menghadapi partai krusial pada matchday kelima fase grup Liga Champions 2023-2024.
Setan Merah harus melawat ke markas Galatasaray di Rams Park, Istanbul, Rabu (29/11/2023) atau Kamis dini hari WIB.
Kemenangan menjadi harga mati bagi United jika ingin menjaga asa lolos menuju babak 16 besar.
United menghuni dasar klasemen Grup A usai meraih tiga poin dari empat pertandingan pertama.
Mencuri poin dari kandang Galatasaray tentu bukan perkara mudah buat anak-anak asuhan Erik ten Hag.
United tak hanya melawan pemain rival, melainkan juga menghadapi suporter tuan rumah yang terkenal intimidatif.
Mari kita mundur 30 tahun untuk melihat momen paling fenomenal dari kunjungan United ke rumah Galatasaray.
Pada 3 November 1993, United kedapatan jatah mendatangi markas lama Galatasaray, Ali Sami Yen Stadyum, guna melakoni putaran kedua Liga Champions.
Sejak baru tiba di Ataturk Airport, para pemain United langsung disambut oleh fan tuan rumah.
Jelas bukan sambutan positif yang diberikan suporter Galatasaray.
Mereka berada di sana untuk mengintimidasi Eric Cantona dkk lewat teriakan, poster-poster bernada ancaman, dan bahkan menyalakan suar.
"Ada banyak polisi di bandara tapi fan tetap berteriak dan mengusung plakat yang mengatakan bahwa kami akan mati di sana," kenang mantan bek United, Mike Phelan, seperti dikutip BolaSport.com dari Dailymail.
"Sambutan yang tak biasa, begitulah," ucapnya menambahkan.
Kubu United mungkin tidak suka atas sambutan fan di Istanbul.
Namun, menurut Hakan Sukur yang ikut memperkuat Galatasaray melawan United 30 tahun lalu, aksi penggemar klubnya adalah hal wajar.
"Tentu saja, ada sambutan seperti itu di bandara dengan spanduk 'Selamat Datang di Neraka'. Akan tetapi, tentu saja, ini adalah sebuah metafora,” kata mantan pilar timnas Kroasia itu.
"Saya pikir, alih-alih mengintimidasi lawan, kegembiraan di bandara dan stadion adalah tentang menyampaikan atmosfer."
"Kami tahu kami bisa membuat sejarah yang masih dibicarakan hingga saat ini," tutur Sukur.
Tiba hari pertandingan, armada Sir Alex Ferguson memperoleh sambutan lebih gila.
Penggemar Galatasaray membentangkan spanduk bertuliskan, 'Selamat Datang di Neraka' dan 'RIP Manchester'.
Teriakan fan, asap suar berwarna merah, serta tabuhan genderang menjadikan hari itu sebagai malam terbising plus menakutkan bagi Manchester United.
Pertarungan di atas lapangan pun berlangsung panas.
Eric Cantona menganggap kubu tuan rumah banyak membuang waktu sehingga dirinya menendang bola dengan emosional saat wasit menyatakan terjadi pelanggaran jelang berakhirnya laga.
Alhasil, sang striker legendari United diganjar kartu merah dan harus dapat kawalan polisi ketika meninggalkan lapangan.
Beberapa pemain Setan Merah menyebut Cantona sempat diserang oleh polisi yang mengawalnya dengan menggunakan tongkat pemukul saat akan masuk ruang ganti.
Untuk duel dini hari nanti, memang tidak dimainkan di Ali Sami Yen Stadyum.
Akan tetapi, mungkin saja suporter Galatasaray bakal menciptakan atmosfer serupa seperti tiga dekade lalu, sambutan ala neraka.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar