"Tapi saya pikir saya punya kecepatan yang solid dan ini penting untuk memahami bagaimana elektronik, rem, dan ban bekerja, untuk mendapatkan gambaran besarnya."
"Kami sedang membangun basisnya agar semua padu secara alami," tambahnya.
Kesan Acosta dalam debutnya tidak dikejutkan dengan garangnya MotoGP. Ia jauh lebih terkejut dengan suasana di garasi yang lebih ramai.
"Motornya sendiri tidak terlalu mengejutkan saya, tetapi justru jumlah orang-orang yang berada di sekitar saya," katanya.
"Di Moto2, saya memiliki lima orang di garasi, sekarang ada 20-30 orang yang mendengarkan apa yang saya katakan ketika saya turun dari motor lalu membantu saya."
"Motornya melaju dengan cepat, sangat cepat sekali. Intinya saya harus menurunkan giginya, menekan tombol, dan melewati tikungannya," jelasnya.
Meski menjalani debut di atas motor MotoGP dengan banyak kesenangan, bukan berarti tak ada kendala yang dialami Acosta.
Kecelakaan pertama dengan motor kelas para raja dialaminya di Tikungan 2 Sirkuit Ricardo Tormo pada 30 menit terakhir sebelum tes berakhir.
"Yang utama adalah persiapan sebelum memasuki trek, misalnya kita harus memanaskan remnya sebelum meninggalkan pit lane, dan itu tidak mudah," kata Acosta.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar