Sementara itu, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, tak bisa menutupi kekecewaannya dengan irit bicara dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.
Penyakit Red Sparks untuk mudah goyah saat tertekan kembali terulang. Begitu lawan berbalik unggul pada set ketiga, kesalahan demi kesalahan dilakukan.
Buntunya Red Sparks juga terlihat dari bagaimana serangan mereka menjadi monton dengan selalu diarahkan kepada Megawati.
Efektivitas serangan Megawati pun menurun saat serangannya lebih banyak ditahan oleh IBK Altos dan justru kerap berbuah poin bagi lawan melalui counter attack.
"Saya minta maaf kepada para penggemar. Tidak ada yang bisa saya katakan," kata Ko Hee-jin sambil menghela napas.
Dia mengakui bahwa timnya mendapatkan shock therapy saat IBK Altons melakukan pergantian pemain di lini serang dengan memasukkan Yuk Seo-young.
"Setelah outside hitter lawan berganti pada set ke-3, kami tidak bisa mendapatkan timing yang tepat sama sekali," imbuh Ko.
"Pengaturan waktu yang tidak stabil terus berlanjut hingga akhir, jadi saya tidak punya pilihan selain bermain seperti ini," tutup Ko sebelum meninggalkan ruangan.
Baca Juga: Liga Voli Korea - Duo Setter ASEAN Cemas, Pengganti Medi Yoku Cuma Jadi Penghangat Bangku Cadangan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | thespike.co.kr |
Komentar